Tidak Sengaja Tangkap Pemilik Bom Bangil
Polisi Temukan Abdullah Tidur di Pasar Lawang
MALANG – Dibutuhkan waktu sebulan bagi polisi untuk menangkap pemilik bom yang meledak di Kelurahan Pogar Kidul, Bangil, Pasuruan, 5 Juli lalu. Selama menjadi buron, Abdullah, pemilik bom Bangil itu, ternyata bersembunyi tak jauh dari lokasi ledakan tersebut
Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung menyatakan, pihaknya menangkap seorang pria mencurigakan di Lawang. ”Dari hasil pengembangan, ternyata pria bernama Abdullah itu merupakan pemilik bom di Bangil, Pasuruan, yang selama ini diburu polisi,” tutur Ujung.
Penangkapan Abdullah alias Anwardi itu juga tidak disengaja. Jumat malam (3/8) anggota Polsek Lawang, Malang, berpatroli karena mendapat informasi soal orang hilang yang diduga berada di Lawang. Saat melintas di depan Pasar Lawang pada pukul 22.00, polisi melihat seorang pria tidur di emperan sebuah toko.
Petugas lalu membangunkan pria 29 tahun itu untuk menanyakan kartu identitas. Begitu melihat polisi, anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) tersebut secara refleks mengayunkan tasnya ke wajah mereka. Dia juga mengambil pisau dapur dari dalam tas dan berusaha melukai petugas. Polisi kemudian melepaskan tembakan peringatan.
Karena Abdullah berusaha melarikan diri, polisi yang saat itu belum mengetahui bahwa pria itu adalah tersangka teroris terpaksa melepaskan tembakan ke betisnya. Namun, Abdullah tetap berlari. Polisi mengejar Abdullah hingga permukiman warga.
Abdullah akhirnya ditangkap di depan rumah kos milik Nurul Pancani, warga setempat. Sebelum dibekuk, Abdullah diminta polisi untuk membuang tasnya terlebih dahulu.
Ketika tas berwarna merah itu dibongkar, ditemukan 90 butir gotri. Juga ada kaus lengan panjang, dua sarung, baju koko, dan sajadah. Selain itu, terdapat perlengkapan mandi. Di antaranya, sabun mandi, minyak kayu putih, dan sebotol cairan berwana cokelat. Abdullah juga membawa mi instan dalam tas tersebut.
Polisi lantas membawa Abdullah ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang agar luka tembak di kakinya mendapatkan perawatan medis.
Saat ini Abdullah berada di Mapolda Jatim untuk diperiksa. Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera enggan memberikan tanggapan apa pun soal pelimpahan kasus terorisme itu. Dia menyatakan tidak memiliki kewenangan. ”Coba langsung ke mabes saja konfirmasinya,” ujarnya.
Sumber Jawa Pos di kepolisian menyebutkan, petugas masih melacak sejumlah orang yang ditemui Abdullah selama masa pelarian. Hal tersebut bakal menunjukkan rangkaian jaringan yang dimiliki Abdullah.
Selain itu, polisi bakal direpotkan untuk mencari laptop dan HP yang dibawa pelaku sejak kabur dari rumah 5 Juli lalu.
Abdullah melarikan diri setelah terjadi ledakan di rumah yang dia kontrak di Jalan Pepaya, RT 01, RW 01, Kelurahan Bogor, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Ledakan yang diduga berasal dari bom tersebut melukai anak Abdullah. Namun, saat warga sekitar mendatangi kontrakan itu, Abdullah malah masuk. Karena curiga, aparat kepolisian mendatangi kontrakan itu. Namun, Abdullah melarikan diri.