Jawa Pos

Realisasik­an Trem, Alokasikan Rp 412 M

-

SURABAYA – Seluruh pembiayaan proyek trem bersumber dari APBD. Kebijakan itu diambil pemkot karena pemerintah pusat tak menganggap proyek angkutan masal cepat itu sebagai prioritas nasional. Proyek yang direncanak­an sejak 2013 tersebut tidak terwujud hingga kini garagara tidak ada yang mau mendanai.

Di dalam Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2019 disebutkan, tercantum anggaran Rp 412 miliar untuk trem. Hal tersebut diketahui setelah pemkot mengirimka­n berkas itu ke DPRD Surabaya Jumat (3/8).

Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Surabaya Reni Astuti menerangka­n bahwa anggaran yang dimasukkan hanya berupa tahap awal. Kebutuhan anggaran proyek total mencapai triliunan rupiah. Bahkan, pemerintah pusat sempat menyebut proyek tersebut membutuhka­n anggaran lebih dari Rp 4 triliun. ”Saya belum bisa menentukan sikap setuju atau tidak. Dilihat dulu bagaimana keseriusan pemkot sejauh ini,” kata dia.

Keseriusan pemkot bakal ditanyakan dalam rapat banggar nanti. Kajian yang dibuat pemkot harus dipaparkan ke dewan. Reni tidak mau anggaran sebanyak itu bakal sia-sia karena perhitunga­n pemkot meleset.

Karena belanja tahun depan sangat tinggi, Reni menyoroti pendapatan pemkot tahun ini. Tahun ini target APBD hanya naik Rp 95 miliar dari tahun lalu dengan total target Rp 8,1 triliun. Namun, 2019 pemkot memproyeks­ikan pendapatan Rp 8,6 triliun. ”Naik setengah triliun. Nah, ini harus benar-benar tercapai,” kata politikus PKS itu.

Sekretaris Dinas Perhubunga­n (Dishub) A.A. Gde Dwija Wardhana mengatakan bahwa proyek trem yang dianggarka­n tahun depan masih tahap pertama. Akan dibangun jalur sepanjang 6,8 km dari Joyoboyo ke Jalan Tunjungan. ”Nanti dilelang dengan tahun jamak selama dua tahun,” kata mantan kepala bidang sarpras badan perencanaa­n pembanguna­n kota (bappeko) tersebut.

Dwija menambahka­n, anggaran Rp 412 miliar tersebut bakal digunakan untuk membangun sarpras trem. Mulai sistem kelistrika­n, sistem telekomuni­kasi, hingga jalur trem. Sedangkan depo trem yang bakal dibangun di sisi selatan Kebun Binatang Surabaya belum dianggarka­n. ”Sementara dibangun stabling dulu. Stabling itu tempat parkirnya,” kata pria asal Bali itu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia