Jawa Pos

Proyek Rumah Pompa Petekan Mulai Digarap

Bakal Jadi Wahana Wisata Baru di Kawasan Utara

-

SURABAYA – Proyek rumah pompa Petekan mulai dikerjakan. Saat ini prosesnya memasuki tahap pengurukan tanah. Kontraktor menargetka­n proyek senilai Rp 43 miliar tersebut selesai pada Desember.

Berdasar pengamatan, ada satu alat berat yang diterjunka­n ke lokasi. Truk juga tampak wira-wiri mengangkut pasir putih. Selain itu, terdapat puluhan pekerja yang sibuk memotong besibesi untuk fondasi.

Kunto Nuryoso, pelaksana proyek, menjelaska­n bahwa pengurukan sedikit terlambat. Kondisi itu disebabkan banyaknya pecahan batu material di dalam tanah. ’’Sedimen (pecahan batu, Red) tersebut mungkin sejak zaman Belanda,’’ katanya.

Alasan lainnya, posisi proyek berada di pinggir sungai. Jadi, air mudah merembes sehingga dibutuhkan banyak cara agar proyek tersebut bisa berjalan lancar. Kini petugas berupaya mengurangi rembesan air yang mengalir ke area pengurukan.

Kunto menambahka­n, pihaknya memasang pompa untuk menguras air di titik proyek. Pompa tersebut diletakkan di sekitar area pengurukan. ’’Pakai palungan lebih dalam,’’ tambahnya.

Saat ini proyek masih diuruk, tepatnya sisi utara. Selanjutny­a di sekeliling urukan diberi sheet pile (dinding turap). Setelah selesai diuruk dan diberi sheet pile, tiang pancang akan dipasang.

Setelah itu, urukan tanah diangkat sampai bersih sehingga kepala pancang terlihat. ’’Baru kita mulai proses konstruksi,’’ jelas Kunto.

Sebelum musim hujan tiba, proyek tersebut diharapkan bisa rampung. Sebab, rumah pompa itu berfungsi untuk menahan air rob. Selain itu, jika pintu air tersebut selesai, hal itu akan menambah destinasi wisata air di Surabaya.

Kasubbag Tata Usaha Kantor UPTD THP Kenjeran, Wisata Kalimas, dan Wisata Religi Ampel Okto Narwanto menambahka­n, pembanguna­n rumah pompa Petekan tidak hanya jadi solusi banjir di kawasan utara. Lokasi itu telah dirancang sebagai destinasi wisata. Potensinya dinilai sangat besar.

’’Terutama wisata perahu. Nanti wisatawan bisa naik perahu di sekitar rumah pompa dan menyusuri Kalimas,’’ kata Okto. Lelaki itu menyebut ada banyak objek yang bisa dijual dari keberadaan wisata Petekan. Salah satunya potret gedung-gedung tua yang masih berdiri di sekitar sungai.

Selain itu, turis bisa melihat sisa-sia perdaganga­n era lama. Misalnya, crane bekas dan tambatan perahu kuno yang hingga kini belum hilang. ’’Kawasan Petekan cukup banyak digandrung­i untuk foto,’’ ungkap Okto.

Dia menambahka­n, Surabaya memang tidak lepas dari potensi wisata sungai. Perahu Kalimas dinaiki enam ribu wisatawan setiap bulan. Jumlah pelancong diprediksi bertambah seiring penataan di kawasan Petekan.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia