Undangan dengan Sentuhan DIY
Harus Merasakan Kertas yang Dipilih
SURABAYA – Setiap undangan pernikahan akan menjadi petunjuk pertama bagi kerabat yang hadir. Secara umum, tema acara bisa dilihat dari desain undangan yang diterima. Semakin detail desain undangan, suasana acara juga bisa tergambar di dalamnya. Yohanes Surya Kusuma, vendor undangan asal Surabaya, menyatakan bahwa tema pernikahan kini lebih banyak meniru gaya western. ”Ingin yang terlihat simpel, lalu banyak melibatkan do it yourself (DIY) di persiapannya,” jelas pria yang akrab disapa Yoyo itu.
Begitu pun desain undangan. Sentuhan DIY dalam desain undangan bisa memberikan kesan berbeda bagi setiap acara pernikahan. ”Meskipun semua temanya rustic gitu, bentuk bunganya akan berbeda. Atau bentuk daunnya berbeda,” ujar Saraswati Ayu Indhiraswari, desainer undangan Antarpena.
Dhira menjelaskan, menentukan tema saja tak cukup bagi calon pengantin. Setelah menentukan tema dan beragam corak yang ingin dimasukkan, pengantin harus memilih tone warna keseluruhan. Antara lain, terang, gelap, ceria, atau simpel.
Tak berhenti di situ, calon pengantin diarahkan untuk menentukan kertas yang akan digunakan. ”Nggak bisa kalau hanya ditunjukkan di foto. Harus ketemu untuk dirasakan sendiri,” ucap Yoyo. Beragam jenis kertas yang disajikan mempunyai peran penting bagi undangan. Setiap jenis kertas memiliki karakter yang harus sesuai dengan tone warna sehingga menciptakan kesan tersendiri.
”Kalau mau warna solid atau bold, harus ivory agar kualitasnya tidak turun saat dicetak,” jelas Bayu Priyo Putranto, bagian produksi. Bayu juga mencontohkan kertas jasmine bisa memberikan kesan romantis pada undangan. Tekstur halus dan sentuhan glitter menambah keanggunan pada desain undangan.