Jawa Pos

Tak Mau Berhenti Belajar dan Selalu Perbarui Ilmu

Perjuangan 30 Tahun Asto Djoni di Bidang Salon & Bridal

-

Bagi Asto Djoni, menekuni dunia kecantikan bukan hanya bakat alam, tetapi juga panggilan jiwa. Tak sedikit rintangan dan cemooh yang pernah didengar.

PRIA 50 tahun yang kini namanya dikenal sebagai founder Jhony Salon and Bridal sejak 1993 itu mampu membuktika­n eksistensi­nya hingga salonnya berusia 25 tahun. Perjalanan Djoni sebagai perias dan desainer gaun pernikahan dimulai sejak dia belia. Pria kelahiran Babat, 14 Juni 1968, tersebut mulai menyadari minatnya di dunia kecantikan saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP). Djoni tak sungkan meminta kawan-kawannya menjadi modelnya untuk dirias.

’’Praktik sendiri. Ilmuku memang otodidak awalnya,’’ ujar Djoni saat ditemui beberapa waktu lalu di salonnya yang berada di kawasan Jalan Raya Dharmahusa­da Indah. Kepiawaian­nya makin terasah ketika dia masuk sekolah menengah atas (SMA). Djoni malah bisa memperoleh penghasila­n dari beberapa permintaan orang yang menyukai gaya riasannya.

Setelah lulus SMA pada 1987, Djoni memutuskan bekerja di sebuah salon yang disebutnya sebagai sumber ilmu baginya. Bahkan, ketika merayakan pesta ulang tahun ke-50, Djoni tak lupa memberikan undangan spesial kepada pemilik dan keluarga salon tersebut. ’’Bukan hanya ilmu dan kesempatan yang aku dapat dari sana, tapi juga motivasi dan kepercayaa­n diri,’’ kata Djoni.

Berdirinya salon Djoni yang hingga kini masih dicintai pelanggann­ya itu memang bukan hal gampang untuk didapat. Djoni kala itu harus menabung sedikit demi sedikit dari hasil merias. Dia bahkan membeli rumah seharga Rp 7 ribu per meter persegi pada tahun itu dengan cara mencicil. Pria yang menyukai segala jenis nasi goreng tersebut mengaku terus belajar dan tak berpuas diri meski karirnya terus melonjak kala itu.

Banyak artis memilih dia sebagai perias. Mulai Inul Daratista hingga Cinta Laura. Tak jarang pula pejabat memintanya menjadi salon utama untuk mereka. Namun, Djoni tetap ingin mempertaja­m kelihaiann­ya memegang kuas kosmetik. ’’Aku sering ikut kelas make-up sampai luar negeri. Singapura pernah, Hongkong, Jepang, sampai Australia aku jajal juga ilmunya,’’ kata Djoni.

Menurut dia, di tengah pertumbuha­n bidang kecantikan dan bisnis wedding yang makin pesat, orang yang sombong akan karyanya dan tidak mau belajar tidak mungkin bisa bertahan lama. Selain itu, Djoni mengaku selalu menempatka­n klien layaknya keluarga. Tak jarang Djoni datang langsung dan menyumbang nyanyian di pernikahan klienklien­nya. ’’Kalau kita anggap keluarga, mereka bahagia, aku juga ikut senang dong,’’ katanya.

 ?? RIZAL/JAWA POS ?? DARI HATI: Asto Djoni (kanan) bersama seorang model di salonnya beberapa waktu lalu.
RIZAL/JAWA POS DARI HATI: Asto Djoni (kanan) bersama seorang model di salonnya beberapa waktu lalu.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia