Okupansi Hotel Bintang Lima Tinggi
BATU – Kebutuhan hotel bintang lima di kota tujuan wisata seperti Batu masih cukup tinggi. CEO Golden Tulip Holland Resort Batu Aditya Njonoriswondo mengatakan, Golden Tulip Holland Resort Batu dapat menjadi pilihan dan melengkapi hotel-hotel yang sudah ada di Batu. ”Kami berharap bisa mendongkrak pariwisata dan perekonomian di Batu,” ujarnya di sela-sela grand opening kemarin.
Sejauh ini, lanjut dia, respons pasar cukup positif. Terlihat dari tren okupansi yang stabil tiap bulan. ”Apalagi dengan pen- capaian sertifikat bintang lima, menunjukkan komitmen kami sebagai developer dalam pengembangan hotel bintang lima,” tuturnya. Golden Tulip Holland Resort Batu memiliki 260 kamar. Sebanyak 49 persen di antaranya milik investor. Sisanya, 51 persen, dikelola sendiri. ”Kami akan terus tambah fasilitas seperti karaoke,” katanya. Total nilai investasi pembangunan sekitar Rp 300 miliar.
GM Golden Tulip Holland Resort Batu Rizal Hakim Sultoni menambahkan, sejak soft opening pada akhir April lalu hingga sekarang, okupansi kamar rata-rata 65 persen. Pada weekdays, tingkat hunian ditopang segmen pasar bisnis dan MICE (meeting, incentives, conventions and exhibition). Sebagai penunjang MICE, terdapat ballroom dan lima meeting room.
Saat weekend, okupansi ditunjang dari leisure. Kalau secara rata-rata, MICE berkontribusi 30 persen. Kemudian, online travel agent (OTA) 30 persen. Sisanya terbagi government dan corporate. ”Hingga akhir tahun kami optimistis okupansi bisa bertahan di angka 65 persen. Apalagi Batu sebagai kota tujuan wisata,’’ tambahnya.
Selain memperkuat pasar yang sudah ada, pihaknya memperluas target market. Yakni, dengan membidik wisatawan asing. ”Kami ingin ekspansi ke market luar negeri seperti Malaysia dan Timur Tengah. Sebenarnya sudah ada, tapi belum maksimal. Secara persentase masih kurang dari 5 persen,” urainya.
Salah satu upaya mendongkrak pasar luar negeri adalah dengan memaksimalkan jaringan. Golden Tulip Holland Resort Batu dikelola Louvre Hotels Group yang tersebar di 54 negara. Di antaranya, di India, Tiongkok, dan Korea Selatan.