Modal Awal Rp 200 Ribu
AKTIVITAS berwirausaha klepon buah dilakoni Janni sambil menyelesaikan studi ilmu sejarah di Unair. Saat ini dia tengah mengerjakan skripsi. Dia memutuskan nyambi lantaran ingin memiliki kegiatan yang menghasilkan sebelum lulus dari kampus. ’’Jadi, ketika lulus nanti, minimal sudah ada pegangan usaha. Alhamdulillah, jadilah produk ini,’’ tutur pemuda 25 tahun tersebut.
Janni tidak merasa kesulitan membagi waktu antara pendidikan dan bisnis. Sebab, jam mata kuliah bisa disesuaikan. ’’Tahun lalu kebetulan mata kuliah saya tinggal sedikit. Jadi, saya ambil kuliah sore,’’ katanya. Sebagian waktunya yang lain digunakan untuk berfokus mengembangkan bisnis.
Dia menyatakan, modal awal untuk memulai bisnis klepon tidak banyak. Hanya Rp 200 ribu. Itu pun dia dapat setelah menjadi kontributor media di kampus pada 2016. ’’Saat dapat uang itu, saya mikir gimana caranya uang Rp 200 ribu bisa untuk usaha. Akhirnya, saya pakai sebagai modal menjadi reseller klepon,’’ terang Janni.
Saat memutuskan untuk memproduksi klepon, Janni harus mencobanya berkali-kali. Proses trial and error dia alami sekitar dua bulan. ’’Kadang teksturnya keras kayak pentol, kadang bentuknya malah aneh,’’ jelasnya. Apalagi, dia belum mempunyai outlet sendiri. Proses eksperimen itu dilakukan di kos. ’’Karena saya ikut Pramuka, di tempat organisasi itu kadang saya bikin klepon. Pernah juga masak di tempat tetangga,’’ ujarnya, lantas tertawa.
Prinsip Janni, selama ada tempat bereksperimen untuk mengeksplorasi resep klepon, dia akan langsung melakukannya. Kini kerja kerasnya berbuah manis. Makin banyak yang kenal produk klepon buah.
Janni bakal terus berkreasi. Dia menuturkan bahwa seorang entrepreneur harus mampu berpikir out of the box. ’’Perjalanan saya dan tim masih panjang. Belum ada apa-apanya ketimbang start-up yang lain. Ke depan, kami lebih mengeksplorasi lagi bisnis ini agar makin besar lagi,’’ tandasnya.