Jawa Pos

YO NGONO, REK!

-

SURABAYA – Kedatangan Bejo Sugiantoro sebagai pelatih karteker ternyata langsung membawa bejo bagi Persebaya. Green Force yang sempat berada di titik terendah karena kalah tiga kali beruntun berhasil bangkit. Rendi Irwan dkk secara meyakinkan sukses membekap Persela Lamongan dengan skor 3-1 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin.

Dua gol striker asal Brasil David da Silva pada menit ke-16 dan 61 serta tendangan keras jarak jauh kapten Rendi Irwan pada menit ke-29 memberikan kemenangan nyaman bagi Persebaya. Persela yang bermain tanpa empat pemain pilar hanya berhasil mencetak satu gol hiburan melalui pemain belakang Muhammad Agung Pribadi pada menit ketiga injury time babak kedua. Meski masuk sebagai pelatih baru, Bejo tak lantas mengubah taktik yang ditinggalk­an Angel Alfredo Vera. Kemarin Persebaya masih memakai formasi 4-3-3. Beberapa pilar yang sering dimainkan Alfredo tetap menjadi starter. Misalnya, dua fullback Abu Rizal Maulana dan Ruben Sanadi. Di lini tengah, Robertino Pugliara menjadi motor serangan utama.

Bedanya, kali ini Bejo lebih berani memainkan jebolan tim internal Persebaya. Tercatat ada lima pemain internal yang dipasang sebagai starter dalam laga kemarin. Mereka adalah kiper Dimas Galih Pratama (SSB Surabaya FC), Abu Rizal Maulana (Bintang Angkasa), Rendi Irwan (Bintang Timur), Misbakus Solikin (Al Rayyan), dan Oktafianus Fernando (Indonesia Muda).

Ini adalah kali kedua lima pemain jebolan internal dimainkan sejak menit awal. Sebelumnya, pada laga pembuka Liga 1 melawan Perseru Serui (25/3), lima didikan klub internal itu juga menjadi starter. Hasilnya sama seperti kemarin. Persebaya menang, namun dengan skor tipis 1-0.

Keputusan Bejo memilih pemain asli Surabaya memang bukan tanpa alasan. ’’Tim saat dipegang coach Alfredo sebenarnya bagus. Saya tinggal memasukkan karakter ngeyel saja. Surabaya itu kan terkenal ngeyel dan ngotot,’’ kata pelatih 41 tahun itu.

Ternyata, karakter ngeyel itu benar-benar mampu membuat Persela kerepotan. Pelatih Persela Aji Santoso mengatakan bahwa timnya sulit berkembang. ’’Apalagi di babak pertama, kami sangat tertekan dengan permainan Persebaya,’’ jelas Aji.

Sejatinya, dalam skuad Persebaya, masih ada empat jebolan klub internal, yakni M. Irvan Febrianto, Adam Maulana, Rachmat Irianto, dan M. Syaifuddin. Namun, Rian –sapaan Rachmat Irianto–, Adam Maulana, dan M. Syaifuddin masih mengalami cedera. Sementara itu, M. Irvan kalah bersaing dengan Ruben Sanadi di posisi bek kiri.

Tapi, dengan performa oke kontra Persela, bisa saja formasi yang sama diterapkan kala bertandang ke Stadion 17 Mei, Banjarmasi­n, markas Barito Putera, 12 Agustus mendatang. Itu berarti kemungkina­n rotasi cukup kecil.

Meski kemungkina­n melakukan rotasi cukup kecil, Bejo membuka kemungkina­n untuk mengubah gaya bermain. ’’Tapi, kan nggak selama 90 menit penuh kami pressing dan pressing. Kami bisa tunggu lawan di tengah atau tunggu di belakang. Tergantung kondisi lawan saja,’’ ujarnya.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? TAJAM: Striker Persebaya David da Silva berselebra­si setelah mencetak gol pertamanya dalam laga melawan Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Tomo kemarin.
Foto kiri, suporter Persebaya menampilka­n koreografi kreatif di Tribun Barat.
ANGGER BONDAN/JAWA POS TAJAM: Striker Persebaya David da Silva berselebra­si setelah mencetak gol pertamanya dalam laga melawan Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Tomo kemarin. Foto kiri, suporter Persebaya menampilka­n koreografi kreatif di Tribun Barat.
 ??  ??
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? KEMBALI INTI: Dimas Galih Pratama menjadi kiper utama Persebaya setelah laga perdana Liga 1 melawan Perseru Serui (25/3).
ANGGER BONDAN/JAWA POS KEMBALI INTI: Dimas Galih Pratama menjadi kiper utama Persebaya setelah laga perdana Liga 1 melawan Perseru Serui (25/3).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia