Perbaikan E-Wadul Rampung Agustus
Pemkot Janjikan Respons Lebih Cepat
SURABAYA – Akhir Mei, sejatinya pemkot meluncurkan versi baru aplikasi e-wadul. Aplikasi pengaduan itu akan dibuat terintegrasi dengan kanal aduan lainnya di Surabaya. Namun, peluncuran tersebut terus mundur karena perbaikan. Kini aplikasi itu ditargetkan rampung akhir Agustus.
Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) yang merancang website tersebut membutuhkan waktu cukup lama untuk penyesuaian sistem yang digunakan. Aplikasi e-wadul dibuat sejak 2016 untuk menampung aduan warga Surabaya. Terutama terkait layanan dan fasilitas publik. Misalnya, saluran buntu atau pengurusan berkas kependudukan yang memakan waktu lama.
Meski sudah berjalan dua tahun, aplikasi tersebut belum terintegrasi dengan kanal aduan lainnya. Kanal yang paling sering digunakan warga justru layanan Command Center 112 yang juga dibuat diskominfo. Warga juga masih sering menggunakan media sosial karena belum familier dengan kanal aduan kreasi pemkot.
Proses pembaruan terus dilakukan. Kepala Diskominfo Agus Imam Sonhaji menuturkan, proses cukup lama lantaran adanya penyesuaian sistem dengan kanal aduan yang lain. ”Iya, ini lama karena ada alat yang perlu dikoneksikan sebagai bagian dari sistem yang dimaksud,” jelas mantan kepala bappeko itu.
Selain harus menyesuaikan dengan CC 112, e-wadul rencananya terhubung langsung ke dinas-dinas. Dengan demikian, laporan warga bisa langsung ditindaklanjuti oleh dinas terkait sesuai satuan tugas (satgas) masing-masing. Penanganan aduan juga lebih cepat.
Aplikasi e-wadul untuk sementara hanya bisa diakses oleh warga Surabaya dengan memasukkan nomor induk kependudukan (NIK). Dalam aplikasi tersebut, warga bisa menyampaikan laporan beserta unggahan bukti laporan. Misalnya, foto jalan berlubang atau surat keterangan berkas kependudukan yang belum selesai.