Ketika Anak-Anak Penasaran Popcorn
SURABAYA – Belasan bocah berteriak-teriak saat butiran-butiran jagung kering berubah menjadi
popcorn. Meski sudah ada baskom besar yang siap menampung keluarnya jagung yang sudah berubah itu, tetap saja sesekali
popcorn-popcorn yang masih panas tersebut terbang ke sana-kemari. Bocah-bocah itu pun melihatnya dengan kegirangan.
”Eh.. eh.. awas-awas,” teriak bocahbocah tersebut bersahut-sahutan sambil menghindari popcorn
yang beterbangan. Kids activities
siang itu memang mengenalkan asal popcorn dan cara pembuatannya. Meski kelihatannya ricuh, event yang diadakan di Benson Tower Pakuwon Mall tersebut berlangsung seru.
”Sebelum kita membuat popcorn, uncle punya pertanyaan. Tahu nggak popcorn itu terbuat dari apa?” tanya Edric Endputra, sang pembawa acara, kepada bocah-bocah yang sudah berkumpul di meja.
Hening. Rupanya, bocah-bocah yang rata-rata masih berumur 4 sampai 10 tahun itu tidak tahu dari mana popcorn berasal. ”Jadi, popcorn itu berasal dari jagungjagung yang sudah kering seperti ini ya,” terangnya. Sontak mereka langsung penasaran dan memegang jagung yang ditunjukkan Edric.
Tidak butuh banyak. Hanya sekitar tiga sendok kecil jagung sudah cukup untuk membuat popcorn sestoples besar. ”Jagung-jagung ini kemudian kita masukkan ke
popcorn maker (alat khusus untuk membuat popcorn). Sekarang tinggal tunggu tiga menit ya,” jelasnya. Tak perlu menunggu lama,
popcorn-popcorn tersebut sudah memenuhi stoples yang ada.
”Coba sekarang dicicipi,” ajak Edric kepada anak-anak. ”Yeks, nggak enak,” ujar Nicole Patricia Lin. Edric pun menjelaskan bahwa popcorn-popcorn tersebut tidak memiliki rasa kalau belum ditambahkan gula atau campuran yang lain.
Kali ini anak-anak diajak memberi rasa dengan susu cokelat dan meses sekalian untuk belajar menghias. ”Coba gimana rasanya kalau sudah ada cokelat sama meses?” tanyanya lagi. Tentu saja, mereka kegirangan dengan rasanya yang manis.