Jawa Pos

Pinjam Motor di Gresik, Hendak Jual di Bangkalan

-

GRESIK – Teman tega makan teman. Begitulah ujung perkenalan antara Haki Dian Firnando dan Firdaus. Tanpa curiga, Haki meminjamka­n Honda Vario ke Firdaus yang baru dikenalnya. Firdaus lari. Bablas ke Madura dengan motor pinjaman.

Haki dan Firdaus berkenalan Februari lalu. Ngopi bareng di warung dekat Jalan Awikoen. Warga Pulopancik­an, Gresik Kota, itu tidak curiga. Dia mengira Firdaus seperti teman-temannya di Kota Santri.

Waktu dipinjam Senin (23/7), kunci motor langsung dikasihkan. Firdaus pamit sebentar. Katanya mengantark­an teman pulang. Pakai Vario pinjaman keluaran 2016 itu. Berjam-jam ditunggu, tidak ada tanda-tanda kembali. Ponselnya mati. Haki mulai curiga. ”Pasti dibawa kabur,” ucap pemuda 26 tahun tersebut.

Haki segera mengajak Rio Mardi, temannya yang lain. Mereka melapor ke Polsek Kebomas. Polisi langsung melacak Firdaus. Kanitreskr­im Polsek Kebomas Iptu Nur Sugeng Ari Putera menyatakan, pelaku sudah ada di Bangkalan. Tidak mudah menemukan rumahnya. ”Kami minta bantuan Polres Bangkalan,” ujar Sugeng.

Firdaus disergap di rumahnya di Bangkalan pada Sabtu (4/8). Pemuda 23 tahun itu tidak berkutik. Dia mengaku memang berencana menjual motor pinjaman tersebut.

”Saya khilaf,” ucapnya. Firdaus ditetapkan sebagai tersangka. ”Semua keterangan dan bukti sudah cukup. Tersangka kami tahan,” kata Sugeng. Ancaman hukuman maksimal empat tahun penjara.

Menurut catatan polisi, ada enam warga yang telah melapor kehilangan sapi. Mereka adalah Suyadi yang kehilangan 1 ekor, Ali Mustofa (2 ekor), Supardi (2 ekor), Rosikan (1 ekor), Abdul Rohim (2 ekor), dan Afwan (2 ekor). Total jumlah sapi yang dicuri sepuluh ekor.

Untuk semua kasus pencurian ternak itu, pelaku mengarah kepada komplotan Fasikin dkk. Mereka beraksi malam-malam ke kandang warga. Sapi dijinakkan dengan kecap, lalu digiring ke luar kandang untuk dinaikkan mobil Avanza. Bagaimana bisa dengan kecap? ”Buktinya bisa,” ucap Fasikin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia