Selamatkan Dapil, Coret Bacaleg Pria

Cara Parpol di Jatim yang Sulit Penuhi Kuota Perempuan

SURABAYA – Proses verifikasi bakal calon anggota legislatif (bacaleg) peserta Pemilu 2019 di Jatim masih berlangsung. Berdasar data terakhir, KPU menetapkan bahwa tiga parpol berpotensi gagal ikut pemilu di sejumlah daerah pemilihan (dapil).

Namun, jumlah itu masih berpotensi berubah. Penyebabnya, ada sejumlah partai yang sedang mencari cara agar tetap bisa ikut pemilu di dapil yang terancam tersebut.

Komisioner KPU Jatim M. Arbayanto mengungkapkan, di antara 16 parpol peserta pemilu di Jatim, ada yang sulit memenuhi kuota 30 persen bacaleg perempuan di sejumlah dapil. Di antara tiga partai itu, satu parpol terancam tak bisa ikut pemilu di satu dapil. Untuk dua partai lain, masing-masing berpotensi tak bisa maju dalam pemilu di empat dapil. ”Jika ditotal, tiga partai itu berpotensi tak bisa ikut pemilu di sembilan dapil,” katanya.

Saat ini satu di antara tiga partai itu sudah mengajukan perbaikan dokumen ke KPU. Bentuknya berupa usulan untuk mencoret sejumlah nama bacaleg laki-laki di dapil yang sedang terancam. ”Tujuannya, persentase bacaleg perempuan di dapil itu terpenuhi 30 persen. Secara aturan boleh. Asalkan, pengajuan pencoretan itu tidak disertai penggantian nama,” papar Arbayanto.

Selain itu, dari hasil verifikasi menjelang penetapan daftar calon sementara (DCS), KPU Jatim menetapkan beberapa tambahan bacaleg yang dinyatakan tak lolos ikut pemilu. Tercatat, ada delapan bacaleg tam- bahan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS).

Berdasar informasi yang dihimpun, seluruhnya berasal dari Partai Hanura. Para bacaleg itu tidak melampirkan sejumlah berkas persyaratan yang ditetapkan.

Dengan tambahan tersebut, dari total 1.660 bacaleg untuk DPRD Jatim yang telah melakukan perbaikan pendaftaran, tercatat sudah 78 orang yang dipastikan tak bisa maju pada Pemilu 2019. Jumlah itu belum termasuk yang mengajukan pengunduran diri maupun bacaleg partai di dapil yang berpotensi hangus.