Penjualan Pesawat Presiden Hanya Usul Lawas
LINIMASA akun atau grupgrup yang berseberangan dengan pemerintah beberapa hari ini diramaikan informasi penjualan pesawat kepresidenan. Sontak banyak yang mengkritik Presiden Joko Widodo. Sebab, hal tersebut kebijakan presiden dan partainya. Padahal, kabar itu sudah sangat lama.
Penyebaran pesan tentang penjualan pesawat kepresidenan itu antara 31 Juli–6 Agustus 2018. Salah seorang netizen yang ditemukan Jawa Pos sedang membahas hal tersebut adalah akun Facebook Zm Syahputra ( fb.com/geng.merah.54).
’’Pelabuhan dan Pesawat pun mau dijual pemerintah,’’ tulis akun Zm Syahputra di grup Facebook
Media Info Indonesia.
Dalam posting-nya, Zm Syahputra juga mengunggah tiga video cuplikan dari tayangan tvOne.
Dua video di antaranya membahas penjualan pelabuhan. Sementara itu, satu video lagi membahas penjualan pesawat kepresidenan. Hingga kemarin, unggahan Zm Syahputra itu telah dibagikan ulang (share) 42 ribu kali.
Faktanya, terjadi disinformasi terhadap unggahan Zm Syahputra. Isu penjualan pesawat itu sudah lama. Kalau tidak malas mencari, pasti akan ketemu fakta yang sebenarnya. Isu penjualan pesawat kepresidenan awalnya digulirkan politikus PDIP Maruarar Sirait pada 1 September 2014. Sebelum Joko Widodo dilantik sebagai presiden Indonesia. Pelantikan Jokowi dilakukan pada 20 Oktober 2014.
Maruarar mengusulkan pesawat kepresidenan yang dibeli di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijual saja untuk menghemat anggaran. Sejumlah pihak sudah menanggapi isu tersebut. Mulai presiden, wakil presiden, sampai ketua Fraksi PDIP di DPR saat itu, Puan Maharani.
Dari database JPNN (Jawa Pos Group), ketua Fraksi PDIP di DPR saat itu, Puan Maharani, menegaskan bahwa pernyataan Maruarar tak mewakili partai. Saat itu Puan meminta masyarakat tidak terlalu heboh menanggapi pernyataan Maruarar karena bukan sikap partai.
Masih dikutip dari JPNN, saat itu Puan mengatakan bahwa pembahasan mengenai pesawat kepresidenan hanya buang-buang waktu. Sebab, kebijakan tersebut sudah direalisasikan pemerintahan Presiden SBY. ’’Dan kita juga masih banyak hal lain yang perlu dibahas, berkaitan hal-hal yang lebih besar dalam membangun bangsa,’’ kata Puan pada 7 September 2014.
Sebenarnya, dalam video yang disebarkan Zm Syahputra juga terdapat tanggapan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Ketika itu, JK juga belum dilantik. Dalam berita masih ditulis sebagai wakil presiden terpilih. Dalam video tersebut, JK mengatakan bahwa penjualan pesawat kepresidenan belum tentu menghemat anggaran. Jadi, waspada dengan isu-isu lawas yang digulirkan lagi untuk memanaskan situasi politik, ya.