Tahan Sabetan Golok hingga Patah Tulang
Mahasiswa PENS Pertahankan Motor dari Begal
SURABAYA – Agung Dirmawan, 19, merasa ada yang membuntutinya selepas keluar dari kampus PENS (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), Sukolilo, Minggu dini hari (5/8). Kecurigaan mahasiswa semester IV prodi elektro industri itu terbukti saat tiga orang menghentikannya di Jalan Kertajaya Indah. Mereka berusaha merampas sepeda motor Honda Vario yang dikendarai Agung.
Agung pun mempertahankan sepeda motornya. Tiga penjahat itu gagal merebut sepeda motor. Namun, Agung mengalami luka patah tulang dan sobek di lengan kiri. Sebab, dia menahan sabetan golok salah seorang pelaku.
Saat ini pria asal Sedati, Sidoarjo, itu dirawat di RSU Haji. ’’Yang diincar leher, Mas. Tapi, saya halangi dengan tangan kiri,’’ tutur Agung saat ditemui di rumah sakit kemarin.
Dia menceritakan kejadian sekitar pukul 01.15 tersebut. Saat itu dia hendak pulang dari kampus ke rumahnya di kawasan Dusun Tani Tambak, Sedati, Sidoarjo. ’’Ada tiga orang yang naik satu sepeda motor yang menghentikan saya,’’ ungkap Agung.
Mereka berusaha merampas sepeda motor Agung. Namun, Agung melawan dengan menarik jaket pelaku. Kemudian, salah seorang pelaku mengeluarkan sebilah golok. Berkali-kali dia menyabetkan golok ke arah Agung. ’’Lengan kiri ada dua luka jahitan. Sekitar area perut dan punggung juga ada luka gores,’’ ucapnya.
Agung bertahan sekuat-kuatnya. Setelah beberapa kali kena sabetan, dia terjauh. Sepeda motornya sempat berpindah tangan. Agung pun berupaya menghalangi pelaku agar tidak lari. Dia menarik jaket dan baju salah seorang pelaku sampai lepas dari badannya. ’’Mereka kemudian melarikan diri. Hanya kontak sepeda motor yang dibawa,’’ katanya.
Mereka kabur ke arah Manyar. Belum sampai lampu merah persimpangan Jalan Kertajaya Indah, ketiga pelaku sempat putar balik. Dua orang di antara mereka memakai penutup wajah. ’’Saya ditolong satpam ITS, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Haji,’’ ujarnya.
Kapolsek Sukolilo Kompol Ibrahim Gani membenarkan adanya peristiwa tersebut. ’’Saat ini tahap penyelidikan.”