Polisi Buat Sketsa Wajah Korban
Polda Jatim Turun Tangan Selidiki Korban Mutilasi
SURABAYA – Identitas jenazah perempuan yang ditemukan di Pasar Besar Malang belum terungkap. Polisi sulit mengidentifikasi tubuh korban yang dimutilasi menjadi enam bagian itu.
Tim dari Polda Jatim turun tangan untuk mencari tahu jati diri korban. Salah satunya dengan membuat sketsa wajah korban.
Kasus mutilasi tersebut ditangani Polres Malang hingga saat ini. Tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim hanya membantu proses identifikasi korban. ’’Yang dicari korban dulu. Ini korbannya belum jelas siapa,’’ ujar Kasubdit Jatanras AKBP Leonard Sinambela kemarin (15/5).
Leo, sapaan akrabnya, mengaku data di lapangan memang masih minim. Anggota masih sulit mencari data korban yang potongan tubuhnya dibuang secara terpisah itu. Hasil pemeriksaan beberapa saksi belum membuahkan petunjuk yang signifikan.
Proses identifikasi juga terhambat kondisi jenazah yang membusuk. Wajah korban sulit dikenali karena membengkak. Juga, tidak ditemukan tanda pengenal pada tubuh korban. ’’Kondisi tubuhnya juga kaku. Jadi, kami sulit mengambil sidik jarinya,’’ katanya.
Karena itu, lanjut dia, anggotanya akan mengumpulkan ciriciri korban untuk menggambar
Jadi, sama-sama jalan. Tidak menunggu identitas korban ketemu, baru dicari pelakunya. Nanti keburu kabur pelakunya.’’ AKBP LEONARD SINAMBELA
Kasubdit Jatanras
sketsa wajah. Menurut dia, hal tersebut merupakan salah satu cara untuk mengetahui identitas dan data diri korban. Hasil sketsa wajah bakal disebarkan agar pihak keluarga bisa mengetahui.
Meski demikian, pencarian pelaku tetap dilakukan. Tim dari Polres Malang yang dibantu anggota Polda Jatim akan terus mencari bukti dan petunjuk di lapangan. ’’Jadi, samasama jalan. Tidak menunggu identitas korban ketemu, baru dicari pelakunya. Nanti keburu kabur pelakunya,’’ ucapnya.
Yang jelas, lanjut dia, saat ini anggota subdit jatanras sudah dikirim ke Malang untuk membantu penyelidikan. Harapannya, pelaku pembunuhan sadis itu segera ditemukan. ’’Kami sifatnya hanya back up. Penanganan perkara tetap di polres (Malang, Red),’’ ucapnya.
Di sisi lain, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Frans Barung Mangera menambahkan, ada dua tim yang juga diturunkan untuk membantu penyelidikan. Yakni, tim dari direktorat doktoral forensik dan RS Bhayangkara. ’’Itu termasuk tim dari Labfor Mabes Polri, ya,’’ katanya.