Pastikan Tak Ada Penimbunan Elpiji
SURABAYA – Tak hanya memantau stok dan harga bahan-bahan pokok, Pemprov Jatim juga memberikan atensi terhadap ketersediaan elpiji. Pemprov membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk memantau ketersediaan elpiji. Hasilnya, meski diwarnai isu kelangkaan, stok elpiji dipastikan aman.
Kepala Dinas ESDM Jatim Setiajit menyatakan, pihaknya sudah menerjunkan satgas untuk memantau ketersediaan elpiji di seluruh agen dan pangkalan di wilayah Jatim. ”Satgas juga melakukan pengawasan terkait potensi terjadinya penimbunan,” katanya. Setiajit mengklaim, hingga H+3 Lebaran, ketersediaan maupun harga elpiji di wilayah Jatim masih terkendali. ”Alhamdulillah, situasinya kondusif,” ujarnya kemarin.
Dia mengakui, isu kelangkaan memang sempat muncul di sejumlah daerah. Hal itu kemudian berimbas pada kenaikan harga elpiji, terutama tabung gas 3 kg. Kondisi tersebut ditemui di kotakota di wilayah tapal kuda Jatim. ”Setelah dicek, sebenarnya jumlah stok elpiji yang telah disediakan Pertamina melebihi kebutuhan,” ujarnya.
Setiajit menduga ketika isu itu berkembang, terjadi upaya penimbunan pasokan di masyarakat. ”Terjadi
panic buying. Takut pas Lebaran kehabisan gas,” ungkapnya. Padahal, hal tersebut sebenarnya tidak terjadi. ”Tapi, kami terus memantau,” imbuhnya.
Pemprov memastikan ketersediaan elpiji di Jatim selama Lebaran aman. Meski konsumsi meningkat, stok bahan bakar itu melebihi kebutuhan. Hingga kemarin, stok elpiji yang disiapkan untuk wilayah Jatim mencapai 219 ribu MT (metric ton). Karena itu, kenaikan konsumsi tak memengaruhi ketersediaan elpiji. ”Selain itu, Pertamina siaga hingga H+15 Lebaran. Jadi, masyarakat tak perlu khawatir,” katanya.