Dua Jam Tangkap 81 Orang
Diduga Pemicu Kerusuhan di Buton
JAKARTA – Polisi melakukan operasi besar-besaran untuk menangkap pelaku penyerangan dan pembakaran rumah-rumah warga Desa Gunung Jaya, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dalam aksi yang dilakukan kemarin itu, 81 orang ditangkap.
Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menyebutkan, seluruh terduga pelaku bentrokan itu langsung dibawa ke Mapolda Sulawesi Tenggara. Dedi menjelaskan, petugas bergerak sejak pukul 06.00 Wita. Tim dibagi menjadi dua. Tim pertama di bawah komando Kapolres Buton dan tim kedua dipimpin Wakapolres Buton. ’’Tim bergerak memasuki Desa Sampuabalo,’’ kata dia. Mereka masuk desa tersebut lantaran penyerangan dan pembakaran dilakukan oknum warga Desa Sampuabalo.
Selain dua tim tersebut, Polri menyiagakan satu regu dari satuan lalu lintas untuk evakuasi serta satu regu dari Brimob. Tim Brimob bersiaga di pintu masuk Desa Sampuabalo. Total petugas yang dikerahkan 290 orang. Terdiri atas 107 petugas Polres Buton, 114 personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara, 51 anggota Brimob Batauga, dan 18 anggota Dalmas Polres Baubau.
Seluruh terduga pelaku penyerangan dan pembakaran dapat diamankan petugas dalam tempo sekitar dua jam. Sekitar pukul 09.26 Wita, operasi berakhir. ’’Masyarakat yang saat ini diamankan berjumlah 81 orang laki-laki,’’ ungkap Dedi. Tidak ada perlawanan sama sekali.
Seluruh terduga pelaku yang diamankan masih berstatus terperiksa. Belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka.” DEDI PRASETYO Karopenmas Divhumas Polri
Selain 81 terduga pelaku, turut diamankan sejumlah barang bukti yang diduga dipakai saat bentrokan terjadi. Mulai parang, tombak, badik, sampai busur. ’’Yang disimpan di sekitar rumah penduduk,’’ imbuhnya.
Mantan Wakapolda Kalimantan Tengah itu menyampaikan, polisi juga tetap melakukan pengamanan di jalur masuk Desa Sampuabalo. Tujuannya, memastikan kondisi dan situasi kondusif tetap terjaga. Polisi juga mengantisipasi serangan balasan dengan memanfaatkan sedikitnya laki-laki di Desa Sampuabalo.
”Seluruh terduga pelaku yang diamankan masih berstatus terperiksa. Belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka,” jelas Dedi. Kepada warga Desa Sampuabalo lainnya, petugas juga memberikan pemahaman supaya mereka tetap tenang. Khususnya perempuan dan anak-anak.
Sebagaimana diberitakan, massa dari Desa Sampuabalo menyerang Desa Gunung Jaya pada Rabu (5/6). Akibatnya, 2 orang tewas, 10 orang terluka, dan 87 rumah hangus. Kerusuhan dipicu suara knalpot konvoi kendaraan pemuda Desa Sampuabalo. Saat melintas di Desa Gunung Jaya, rombongan tersebut menggeber gas motor berkali-kali.