Tiga Instansi Sepakati Konsep Geowisata
Pemkab Susun Perda Pengembangan Kawasan Lumpur
SIDOARJO – Ikhtiar menghidupkan kembali Porong pasca semburan lumpur terus dijalankan. Kabarnya, Pemkab Sidoarjo sudah merampungkan konsep penataan. Selanjutnya, rancangan tersebut diajukan kepada pemerintah pusat untuk mendapat persetujuan.
Menurut Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Pemkab Sidoarjo Ari Suryono, konsep penataan kawasan Porong dibuat bersama. Yakni, pemkab, Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS), dan PT Minarak Brantas Gas. ’’Karena ketiganya memiliki kewenangan,’’ ujarnya.
PPLS adalah instansi bentukan pemerintah pusat. Awalnya bernama Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Sejak dua tahun lalu, presiden mengganti namanya menjadi PPLS. Nah, PPLS memiliki dua tugas, yaitu mengalirkan lumpur ke Sungai Porong dan membangun tanggul.
Sementara itu, Minarak Brantas Gas masih memiliki aset di kawasan lumpur. Sebagian area yang rencananya dikembangkan adalah milik perusahaan keluarga Bakrie tersebut. ’’Adapun pemkab juga memiliki kewenangan karena kawasan lumpur ada di wilayah Sidoarjo,’’ ungkapnya.
Ari menjelaskan, tiga instansi tersebut sudah bertemu untuk menentukan konsep pengembangan kawasan lumpur. Hasilnya, kawasan itu akan dikembangkan menjadi geowisata. Setelah tuntas menyusun konsep, satu tahapan lagi adalah mengusulkan kepada pemerintah.
Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jatim Handoko Teguh Wibowo menjelaskan, pemkab memang membutuhkan persetujuan pusat. Sebab, itu berkaitan dengan pemanfaatan wilayah. Bentuk persetujuan pemerintah itu berupa hibah. Kawasan lumpur diserahkan kepada pemkab.
Nah, sembari menunggu kepastian pemerintah, pemkab akan menyusun perda tentang pengembangan kawasan lumpur. Regulasi itu berisi pemanfaatan wilayah serta mewadahi investasi yang masuk ke Porong. ’’Saat ini kajian perda kami susun,’’ terangnya.
Meski pintu investasi belum dibuka, sejumlah investor sudah melirik kawasan Porong. Area tersebut bakal dijadikan pusat perdagangan, jasa, serta pergudangan. ’’Sehingga membangkitkan perekonomian,’’ kata Ari.