Jawa Pos

TAMPARAN BUAT AYAM JANTAN

-

KONYA – Prancis bakal mulus melangkah ke putaran final Euro 2020? Tim Ayam Jantan –julukan timnas Prancis– memang berhasil dalam dua matchday pertama Kualifikas­i Euro 2020 dengan empat gol per laga. Namun, laju Prancis mulai tersendat di matchday ketiga kemarin WIB (9/6).

Les Bleus, julukan lain timnas Prancis, merasakan kekalahan perdana di Kualifikas­i Euro 2020. Noda pertama itu diperoleh di Buyuksehir Stadium, Konya. Hugo Lloris dkk tak berdaya saat dibungkam Turki 0-2 (0-2). Kaan Ayhan dan Cengiz Under langsung memberikan pelajaran bagi Prancis melalui gol pada menit ke-30 dan 40.’

Menurut entraineur Didier Deschamps, kekalahan tersebut merupakan tamparan bagi skuadnya. ’’Ya, tamparan yang bagus untuk kami,’’ ujarnya kepada TF1. Bagi Didi, panggilan akrab Deschamps, itu adalah kekalahan pertama Prancis selama kepemimpin­annya di ajang Kualifikas­i Euro.

Total, setelah mengangkat trofi Piala Dunia 2018, itu kali kedua Prancis menelan kekalahan. Kekalahan pertama terjadi pada ajang UEFA Nations League saat menghadapi Belanda di Johan Cruijff Arena, Amsterdam, 17 November lalu. Skornya pun sama, dua gol tanpa balas. ’’Jika kami main tanpa niat, meski kami juara dunia, inilah yang terjadi (kalah, Red),’’ kata Didi yang menelan kekalahan ke-17 dari 93 kali menukangi timnas Prancis. ’’Ketika melihat kinerja kolektif seperti ini, tak ada sisi positif yang dapat saya petik. Kami tidak memperliha­tkan permainan kami melawan tim yang bermain sesuka mereka, dan kami tak mampu berbuat apa-apa,’’ imbuh pelatih 50 tahun tersebut.

Deschamps memang layak kecewa. Sebab, Prancis tak hanya bermain di bawah form selayaknya negara juara bertahan Piala Dunia. Statistik menyebutka­n, permainan Prancis kemarin merupakan penampilan terburuk mereka dalam satu dekade terakhir. Pasalnya, baru kali ini mereka tak mampu menciptaka­n satu pun tembakan yang tepat sasaran. Bahkan, dalam 90 menit, hanya sekali tembakan yang dilesakkan. Itu pun meleset.

Angka yang ironis jika melihat kekuatan serangan negara finalis Euro 2016 itu. Di front three,

ada dua raja gol dalam dua ajang elite Eropa. Olivier Giroud sebagai top scorer Liga Europa dan Kylian Mbappe yang pada musim 2018–2019 merengkuh gelar Meilleur Buteur alias pencetak gol terbanyak Ligue 1.

Dengan torehan 33 gol bersama Paris Saint-Germain (PSG) musim ini, pemain berjuluk Si Pangeran Kecil itu malah 22 kali kehilangan bola. Baru kali ini Mbappe mengalami situasi seperti itu. ’’Butuh hiburan?’’ canda akun Twitter Opta Jean. Goal

mengklaim, turunnya performa Mbappe dipicu faktor kelelahan.

Apalagi, dalam dua atau tiga bulan terakhir, Mbappe jadi tulang punggung serangan PSG. Tactician PSG Thomas Tuchel pun memperinga­tkan Deschamps sebelum laga. ’’Dia (Mbappe) bukan pemain tipikal finisher. Dia terlalu banyak bermain, mungkin kebanyakan. Dia itu sudah sedikit lelah, dia kehilangan presisi,’’ ucap Tuchel, seperti dikutip Ouest France.

Selain Giroud dan Mbappe, pemain menyerang yang dipasang Deschamps pada laga kemarin adalah Antoine Griezmann.

 ?? SEDAT SUNA/EPA-EFE ??
SEDAT SUNA/EPA-EFE
 ?? AP PHOTO ?? ANTIKLIMAK­S: Ekspresi kekecewaan pemain timnas Prancis setelah takluk 0-2 oleh Turki pada kualifikas­i Euro 2020 di Buyuksehir Stadium, Konya, kemarin.
AP PHOTO ANTIKLIMAK­S: Ekspresi kekecewaan pemain timnas Prancis setelah takluk 0-2 oleh Turki pada kualifikas­i Euro 2020 di Buyuksehir Stadium, Konya, kemarin.
 ?? FRANCK FIFE/AFP PHOTO ?? SERING BOBOL: Hugo Lloris tampak sedih saat meninggalk­an lapangan kemarin.
FRANCK FIFE/AFP PHOTO SERING BOBOL: Hugo Lloris tampak sedih saat meninggalk­an lapangan kemarin.
 ?? FRANCK FIFE/AFP PHOTO ?? TAK PUNYA RESPEK: Suporter Turki saat memberikan dukungan buat tim nasionalny­a di Buyuksehir Stadium kemarin.
FRANCK FIFE/AFP PHOTO TAK PUNYA RESPEK: Suporter Turki saat memberikan dukungan buat tim nasionalny­a di Buyuksehir Stadium kemarin.
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia