Pacu Daya Saing, Kebut Infrastruktur
JAKARTA – Pesatnya pembangunan infrastruktur, khususnya jalan tol, memberikan sejumlah keuntungan pada musim Lebaran tahun ini. Pelaku usaha menilai bahwa tahun ini akses tol yang makin terhubung membuat arus mudik lancar dan distribusi industri juga tidak tersendat. Pengusaha pun berharap pemerintah dapat menjaga tren positif pembangunan infrastruktur.
Sekretaris Jenderal Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) H Andi Rukman Karumpa menyatakan, infrastruktur merupakan kebutuhan masa depan untuk suatu negara. ’’Daya saing bangsa ditentukan infrastruktur,’’ ujar Andi.
Berbicara mengenai aktivitas mudik, Gapensi menilai bahwa mudik Lebaran tahun ini tergolong sangat lancar jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. ’’Jakarta ke Surabaya sekarang bisa di bawah 10 jam. Jakarta ke Situbondo bahkan hanya 14 jam. Padahal, dulu bisa 20 jam. Begitu juga Jakarta– Palembang. Sebab, ruas tol terpanjang Bakauheni–Palembang dan Jakarta–Palembang hanya ditempuh 8 jam,’’ paparnya.
Berdasar data lembaga riset berbasis di Swiss, IMD World Competitiveness Center, dunia luar mulai mengakui perkembangan dan kemajuan infrastruktur Indonesia. ’’Daya saing Indonesia 2019 melesat 11 peringkat ke atas tahun ini. Indonesia kini bertengger di urutan ke-32. Sebelumnya, pada 2018 Indonesia berada di peringkat ke-43. Ini adalah lompatan daya saing tertinggi,’’ jelasnya.
Laju peringkat daya saing In
Daya saing Indonesia sekarang bersaing ketat dengan dua negara maju Prancis dan Jepang.” H ANDI RUKMAN KARUMPA Sekretaris Jenderal Gapensi
donesia merupakan yang tertinggi kedua dunia. Melesat 11 peringkat, Indonesia hanya terkalahkan oleh Arab Saudi yang naik 13 tingkat. ’’Daya saing Indonesia sekarang bersaing ketat dengan dua negara maju Prancis dan Jepang,’’ kata Andi.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Kyatmaja Lookman menuturkan, aktivitas distribusi logistik selama masa mudik Lebaran tidak mengalami gangguan. Meski ada pelarangan untuk melewati tol pada tanggal-tanggal khusus, pihaknya tidak melihat adanya masalah pada rentang waktu pembatasan angkutan barang atau truk logistik selama periode puncak arus mudik dan balik Lebaran 2019.
Pembatasan angkutan barang dilakukan selama enam hari pada periode angkutan Lebaran 2019. Kyatmaja tidak melihat adanya masalah karena pelarangan angkutan barang di Jawa hanya diberlakukan di jalur tol trans-Jawa. Di jalur jalan nasional pantai utara (pantura), angkutan barang tetap diperbolehkan lewat. ’’Kami berharap pada 2020 tidak ada lagi pembatasan angkutan barang karena tol elevated atau tol tingkat di ruas Jakarta–Cikampek sudah selesai dibangun,’’ tuturnya.