Frekuensi Bertambah, Konsumsi Avtur Meningkat
SURABAYA – Memasuki H+4 Lebaran, penjualan avtur tercatat naik signifikan. Unit Manager Communication & CSR Pertamina MOR V Rustam Aji memaparkan, di Bandara Juanda Surabaya, normalnya penyaluran avtur sebesar 970 kiloliter (kl) per hari dengan 158 penerbangan yang dilayani. Sampai 9 Juni 2019, rata-rata penyaluran avtur 1.030 kl per hari dengan 170 penerbangan. Angka itu naik 6 persen untuk volume penyaluran avtur dan 10 persen untuk frekuensi penerbangan selama Lebaran.
”Kalau puncak kenaikan penjualan avtur di Surabaya paling signifikan terjadi pada H-6. Peningkatannya 22 persen. Pada hari itu, penyaluran avtur mencapai 1.180 kl dengan jumlah frekuensi penerbangan yang dilayani sebanyak 203,” ungkapnya. Di Bandara Ngurah Rai Bali, normalnya penyaluran avtur berkisar 2.450 kl dalam sehari. Sampai dengan H+4 Lebaran, rata-rata penyaluran avtur mencapai 2.550 kl per hari atau naik 4 persen. Sementara itu, jumlah penerbangan yang dilayani sebanyak 206 penerbangan atau naik 13 persen dari biasanya.
Rustam menjelaskan, saat ini Juanda maupun Ngurah Rai sudah mempersiapkan diri untuk melayani arus balik yang diprediksi memuncak mulai kemarin (9/6). ”Tim satgas Ramadan dan Idul Fitri yang terus beroperasi sampai H+15 selalu memonitor kondisi di lapangan, saat ini dapat dipastikan stok mencukupi untuk melayani arus balik,” tuturnya.
Di sisi lain, Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami juga menyampaikan, konsumsi avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang terlihat naik sejak Sabtu (8/6) sebagai dampak dari puncak arus balik. Kondisi tersebut diperkirakan masih berlanjut hingga Minggu (9/6). Jika dibandingkan dengan hari normal, konsumsi avtur naik 11,9 persen pada puncak arus balik Sabtu lalu. Konsumsi avtur meningkat, terutama di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng dan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.
”Pada puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta, konsumsi avtur naik 12,6 persen jika dibandingkan dengan rata-rata konsumsi hari-hari normal. Hal yang sama juga terjadi di Bandara Halim di mana kebutuhan avtur naik sekitar 11,8 persen,” lanjutnya.
Sebaliknya, di Bandara Husein Sastranegara, Bandung; Pondok Cabe, Tangerang; dan Bandar Udara Internasional Kertajati di Majalengka, konsumsinya cenderung turun. ”Naiknya konsumsi avtur dipicu frekuensi pesawat terbang yang menjadi salah satu pilihan pemudik. Kami tetap menyiagakan pasokan karena hari ini (kemarin) arus balik masih terjadi,” ungkap Dewi.