Lawan yang Sepadan
MADRID – Tiga laga sudah dilalui Spanyol pada babak kualifikasi Euro 2020 grup F. Tiga kemenangan juga berhasil diraih tim berjuluk La Furia Roja itu. Namun, catatan sempurna tersebut bisa ditorehkan Spanyol lantaran mereka belum menemukan lawan yang sepadan.
Nah, ujian berat bakal menghadang Sergio Ramos dkk. Mereka harus menghadapi Swedia pada matchday keempat di Santiago Bernabeu dini hari nanti WIB. Di laga tersebut, Spanyol belum bisa didampingi entrenador
Luis Enrique. Mantan pelatih Barcelona itu absen karena alasan keluarga. Dan, asisten pelatih Robert Moreno masih akan bertindak sebagai deputi buat Enrique.
Nah, mengingat kualitas lawan yang dihadapi, Marca
memprediksi Enrique dan Moreno akan menurunkan skuad inti. Dari starting XI Spanyol ketika lawan Kep Faroe (8/6), Spanyol menyubstitusi beberapa nama yang biasanya jadi langganan tim utama.
Di antaranya kiper David de Gea, bek kanan Dani Carvajal, bek kiri Jordi Alba, dan gelandang Sergio Busquets. Selain empat nama tersebut, Inigo Martinez (bek), Dani Parejo (gelandang), dan Rodrigo (penyerang) tak diberi kesempatan bermain barang semenit pun.
Kepada Marca, Moreno mengatakan, pergantian starting XI untuk setiap pertandingan sangatlah wajar. Tak seperti era entrenador sebelumnya, Julen Lopetegui, pria 41 tahun itu menyebut perubahan line-up di era Enrique sangat dinamis.
’’Kami sudah sering membicarakan tentang hal ini. Dalam skuad kami, setiap posisi memiliki lebih dari satu opsi pemain sebagai pilihan,” ujar Moreno. ’’Kami merasa beruntung dengan melimpahnya talenta ini,” tambah pria yang mendampingi Enrique sejak di AS Roma delapan tahun lalu itu.
Pergantian kiper utama dari David de Gea kepada Kepa Arrizabalaga sudah terjadi dalam dua matchday kualifikasi Euro 2020. De Gea terakhir turun saat Spanyol menjalani
matchday pertama grup F ketika menang 2-1 atas Norwegia (24/3). Saat lawan Malta (27/3) dan Kep Faroe, Kepa jadi pilihan utama. Walau Moreno dan Enrique tak membeberkan alasan pelengseran De Gea, statistik Kepa di klub musim ini memang lebih impresif ketimbang De Gea. Musim ini, De Gea hanya
clean sheet dalam tujuh laga dari 38 penampilan Premier League. Catatan kebobolan kiper 28 tahun itu juga luar biasa. Yakni, jebol 54 gol. Kemudian, di ajang Liga Champions, dari sembilan matchday, De Gea
clean sheet tiga laga dan jebol sembilan gol.
Sebaliknya, Kepa menjalani musim yang lebih baik. Kiper termahal dunia itu membantu Chelsea meraih juara Liga Europa. Kepa musim ini membuat
14 kali catatan clean sheet dalam 36 laga Premier League. Di Liga Europa, dia mencatat tujuh kali clean sheet plus dua kali clean sheet di ajang Piala Liga. Total Kepa 23 kali clean sheet dari 54 laga musim ini.
Di sisi lain, kedinamisan formasi era Enrique dan Moreno tersebut membuat lini belakang Spanyol lebih produktif. Misalnya saat menang lawan Kep Faroe dengan skor 4-1. Tiga gol tercipta melalui bek.
Kalau ditotal sejak era Enrique, dari 25 gol oleh Spanyol, delapan gol lahir dari para bek. ’’Semua beropini bahwa satu-satunya penilaian layak atau tidaknya seorang pemain depan berada dalam timnas adalah produktivitasnya. Namun, tidak buat kami,” ujar Moreno.