Jawa Pos

Pesta Gol Pelipur Lara

-

SINGAPURA – Pesta gol digapai timnas Indonesia U-23 ketika menghajar Filipina U-23 pada perebutan peringkat ketiga Merlion Cup 2019 di Stadion Jalan Besar, Singapura, kemarin. Mereka menang lima gol tanpa balas. Setidaknya hasil itu bisa menjadi pelipur lara setelah kekalahan 1-2 oleh Thailand (7/6).

Thailand U-23 yang melaju ke final setelah mengalahka­n Indonesia U-23 akhirnya gagal juara. Mereka kalah 0-1 oleh tuan rumah Singapura U-23 melalui gol tunggal Ikhsan Fandi. Putra pemain legendaris Singapura Fandi Ahmad itu mencetak gol penentu juara pada menit ke-35 tadi malam.

Dalam pertanding­an kemarin, pelatih Indonesia U-23 Indra Sjafri melakukan beberapa perubahan ketimbang sebelumnya. Termasuk di dalamnya memainkan Rachmat Irianto sebagai gelandang bertahan dan M. Rafli sebagai striker sejak menit awal.

Ternyata hasilnya efektif. Bahkan, Rafli bisa mencetak hat-trick di posisi sebagai ujung tombak. Gelandang Arema FC itu mencetak gol pada menit ke-5, 59, dan 67. Dua gol lainnya dicetak Rizky Dwi Febryanto dari titik penalti (47’) dan Asnawi Mangkualam (73’).

Bagi Indonesia U-23, ini kemenangan pertama dalam tiga pertanding­an. Sebelum berangkat ke Merlion Cup 2019, mereka sempat beruji coba melawan klub Liga 2 PSIM Jogjakarta (2/6). Hasilnya, hanya imbang tanpa gol. ”Kami selalu mendapat hasil bagus (saat lawan Filipina). Apabila pemainan hari ini (kemarin) dan babak kedua saat lawan Thailand lalu, saya yakin anak-anak bisa mendapat prestasi terbaik nanti,” ucap pelatih Indonesia U-23 Indra Sjafri.

Saat tampil melawan Thailand U-23lalu, Indonesia U-23 memang bermain di luar ekspektasi. Indra beralasan timnya memang belum klop. Beberapa pemain yang dia panggil memang sedikit berbeda dibandingk­an saat Piala AFF U-23 maupun kualifikas­i Piala AFC U-23 2020 lalu. Karena itulah, dia menyebut timnya saat ini masih butuh adaptasi.

Indra mengakui Indonesia U-23 memang belum bisa menjuarai turnamen tersebut. Namun, ada hal lain yang menjadi targetnya dalam turnamen itu. ”Target kami untuk me-review 10 pemain baru sebagai proyeksi untuk SEA Games sudah tercapai. Sudah ada beberapa pemain yang saya rasa tepat untuk masuk ke tim,” kata mantan pelatih Bali United tersebut.

Selain itu, menurut Indra, hasil buruk di Merlion Cup 2019 didapat karena persiapan timnya kurang maksimal. Mereka hanya mempersiap­kan tim tiga hari saat bulan puasa. ”Ditambah lagi meninggalk­an keluarga saat Lebaran. Ada keterbatas­an dalam persiapan. Tapi, kami menikmati proses dalam tim ini,” imbuhnya.

Selanjutny­a, Indonesia U-23 akan menghadapi SEA Games 2019. Mereka memiliki waktu kurang lebih lima bulan untuk bisa membentuk tim yang solid. Apalagi, mereka dituntut bisa meraih emas. Sebab, kali terakhir Indonesia menjuarai SEA Games pada 1992.

 ??  ?? BANTAI: Gelandang Indonesia U-23 Sani Rizki ikut merayakan gol yang dicetak M. Rafli ke gawang Filipina di Stadion Jalan Besar, Singapura, kemarin.
BANTAI: Gelandang Indonesia U-23 Sani Rizki ikut merayakan gol yang dicetak M. Rafli ke gawang Filipina di Stadion Jalan Besar, Singapura, kemarin.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia