Bukan Hanya PNS, tapi Juga Honorer
SURABAYA – Bukan hanya kehadiran melalui presensi fingerprint, kehadiran fisik pegawai di Pemkot Surabaya juga akan dicek. Sebab, dikhawatirkan, setelah melakukan presensi, mereka keluyuran ke luar kantor. Puluhan petugas Inspektorat Kota Surabaya akan diterjunkan untuk pengawasan tersebut pada hari ini (10/6).
Bukan hanya pegawai negeri sipil (PNS) yang dicek kehadirannya, tapi juga pegawai kontrak atau honorer yang diharuskan hadir pada hari pertama masuk kerja seusai libur panjang Lebaran. Kepala Inspektorat Surabaya Sigit Sugiharsono mengungkapkan, data kehadiran pegawai pemkot itu sudah bisa didapatkan pada pagi hari di Badan Kepegawaian dan Diklat Surabaya. Sebab, sistem sudah dibuat secara online. Nah, data kehadiran tersebut tetap akan dicek di lapangan.
”Semua anggota inspektorat sekitar 50 orang nanti turun menyebar. Di kelurahan, kecamatan, dan di kantor organisasi perangkat daerah (OPD),” ujar Sigit kemarin (9/6).
Tahun lalu tak kurang dari 30 pegawai ditemukan tidak berada di tempat kerja saat sidak oleh tim inspektorat. Bukan hanya pegawai itu yang dipanggil, tapi juga atasannya untuk diklarifikasi. ”Saat itu kami minta atasannya seperti camat dan lurah bikin pernyataan. Bukan hanya pegawai yang tak ada di tempat itu,” beber Sigit.
Selain itu, sudah ada surat edaran agar para pegawai bisa masuk kerja hari ini dari sekretaris daerah Kota Surabaya. Disertai pula sanksi pemotongan tunjangan kinerja hingga 2 persen.
Dengan begitu banyaknya imbauan dan perintah serta sanksi, Sigit yakin para pegawai tidak akan berani membolos atau menambah libur Lebaran. Sebab, disiplin untuk para pegawai kini sudah begitu melekat.
”Saat hari kecepit sebelum Lebaran itu juga hanya dua yang tidak masuk. Setelah Lebaran ini akan kami panggil untuk dimintai keterangan. Kami belum tahu tidak masuknya karena sakit atau bolos,” ujar Sigit.