Pipa Jebol karena Beban Kendaraan
Sudah Berumur dan Masih PVC
SURABAYA – Setelah petugas lapangan diturunkan, pembetulan pipa berukuran 200 mm dan 150 mm milik PDAM yang jebol dan mengakibatkan banjir di Jalan Tambak Langon akhirnya rampung kemarin sore (9/6). Jalan pun bebas banjir dan lalu lintas kembali lancar. Kebocoran itu diduga disebabkan tekanan lalu lintas kendaraan yang didominasi trailer dan truk tronton di jalan tersebut.
Supervisor Zona Empat PDAM Surya Sembada Surabaya Pianto menyatakan, persis di tengah badan jalan itu terdapat dua pipa yang ditanam. Satu pipa berukuran 200 mm melintang dari timur ke barat dan satu pipa berukuran 150 mm tertanam melintasi jalan dari utara ke selatan.
Dua pipa tersebut ternyata jebol sehingga mengakibatkan air menyeruak besar di jalan itu. Perbaikan pipa sedikit memakan waktu karena harus dimulai dari pipa berukuran 200 mm. Setelah pipa itu dipotong dan disambung, barulah giliran pipa 150 mm di bawahnya yang dipotong dan disambung. ”Kendalanya, selain dua kebocoran, juga sulitnya mengangkat pasir saat galian,” ujar Pianto sambil menuju lubang galian perbaikan pipa kemarin.
Selebihnya, pengerjaan tidak mendapat kendala yang berarti. Meski tepat di tengah badan jalan, pengerjaan di persimpangan Jalan Margomulyo–Greges tersebut tidak mengakibatkan kemacetan. Sebab, lalu lintas masih sepi dan jalan masih lengang.
Menurut dia, faktor kebocoran pipa itu juga disebabkan umur pipa yang bisa dikatakan sudah lama. Pipa pun masih menggunakan jenis polyvinyl chloride atau pipa PVC. Berdasar pengalaman, pipa jenis tersebut tidak tahan terhadap tekanan dan memang cepat jebol.
PVC sudah tidak lagi digunakan untuk pemasangan jaringan pipa baru atau untuk peremajaan. Saat ini PDAM menggunakan pipa baru jenis high density polyethylene (HDPE) yang lebih elastis dan tahan tekanan meski ditanam di bawah badan jalan sekali pun. ”Pipa jenis PVC akan dilakukan peremajaan secara bertahap dengan digantikan pipa HDPE itu,” kata Pianto.