Ada Dua Gelombang Puncak Arus Balik
Kemarin dan 16 Juni Nanti
SURABAYA – Puncak arus balik di Terminal Tambak Osowilangun (TOW) terjadi kemarin (9/6). Sejak pukul 09.00, tempat kedatangan dan ruang tunggu dipadati penumpang yang kembali ke Surabaya dan sekitarnya. Sebagian juga memadati trotoar sisi kiri dan kanan jalan depan terminal. Mayoritas adalah penumpang jurusan Bojonegoro-Surabaya.
Berdasar pantauan kemarin pukul 13.00, setiap 10 hingga 15 menit, bus yang datang selalu padat penumpang. Yunda Ayudia, penumpang asal Bojonegoro yang bekerja di Surabaya, mengungkapkan bahwa bus Dali Mas tumpangannya penuh penumpang. Bahkan, sejak awal, perempuan 23 tahun itu tidak langsung mendapat tempat duduk. Namun, dia harus menunggu penumpang lain turun baru mendapat tempat duduk. ’’Bus yang di belakang bus ini pun full, jadi saya naik yang ini biar cepat sampai,” ujarnya.
Hal yang sama dialami Kalisa Putri, penumpang asal Blora, Jawa Tengah. Armada jurusan Blora-TOW, Surabaya, penuh penumpang. Bahkan, perempuan 21 tahun itu baru mendapat tempat duduk di Babat, Lamongan. ’’Mudik kemarin bus longgar, arus balik ini owalah jadi pusing di bus, saking sesaknya,” tutur mahasiswi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur itu.
Kepala Subunit TOW Joko Budi Legowo menyatakan, pihaknya sudah memprediksi puncak arus balik tahap pertama terjadi kemarin. Pertimbangannya, hari ini seluruh pegawai negeri sipil dan pegawai pabrik mulai masuk kerja. Menurut dia, penumpang arus balik jauh lebih padat ketimbang saat mudik. Hal itu disebabkan tidak adanya fasilitas balik gratis. ’’Mudik gratis, balik tidak, makanya banyak yang pake moda transportasi bus atau kereta,” terang Joko.
Dari data pergerakan penumpang di TOW hingga pukul 12.00, diperkirakan ada 3.500 penumpang yang datang dan sekitar 2.500 penumpang berangkat. Total ada lebih dari 5.000 penumpang hingga siang. Belum penumpang pada sore dan malam.
Joko menambahkan, diprediksi ada dua gelombang puncak arus balik Lebaran tahun ini. Puncak pertama terjadi kemarin yang didominasi para pekerja. Kemudian, gelombang kedua terjadi pada 16 Juni atau sehari sebelum para pelajar mulai masuk sekolah. ’’Biasanya dari tahun sebelumnya, kalau anak sekolah balik paling ramai,” jelas Joko.
Untuk pengamanan selama arus balik, baik penumpang maupun bawaan, petugas terminal diposisikan di tiap titik. ’’Alhamdulilah dengan sistem pengamanan yang berlapis seperti ini, copet dan barang ketukar belum pernah terjadi,” ucap Ibrohim, petugas terminal.