Jawa Pos

Transporta­si Air Menuju Kebun Raya

Tambah Infrastruk­tur, Tahun Ini Pemkot Anggarkan Rp 8 Miliar

-

SURABAYA – Persiapan perubahan Ekowisata Mangrove menjadi kebun raya terus dikebut. Tidak hanya mempersiap­kan perluasan lahan dan varietas tanaman, infrastruk­tur sekitar juga menjadi perhatian pemkot. Misalnya, penyiapan alat transporta­si.

Salah satu alternatif angkutan yang sekarang dihidupkan adalah transporta­si air. Selain melayani rute kota, nanti ada trayek ke kebun raya.

Dinas perhubunga­n tengah mengkaji dan menyurvei sungai di Surabaya. Tujuannya, mengetahui karakteris­tik setiap tempat untuk memetakan apakah layak dilintasi perahu atau kapal untuk angkutan penumpang. Salah satu objek adalah Kali Jagir yang mengalir dari kawasan Wonokromo hingga Wonorejo.

’’Survei sudah dilakukan. Sekarang kami menunggu hasilnya, layak atau tidak,’’ ujar Kepala Dishub Irvan Wahyudraja­d.

Pengembang­an transporta­si air itu juga sampai ke kawasan Ekowisata Mangrove Wonorejo. Selama ini, sarana yang tersedia hanya melayani rute pendek. Yakni, dari Dermaga Wonorejo menuju pos pantau di ujung muara.

Hal itu tentu bakal berdampak positif. Sebab, menuju Kebun Raya Mangrove tidak melulu harus melalui jalur darat, tetapi juga jalur air. Selain itu, pilihan transporta­si tersebut memberikan sensasi berbeda untuk berwisata. ’’Kalau bisa terealisas­i, sektor pariwisata juga bisa meningkat,’’ ucapnya.

Infrastruk­tur lain yang nanti menunjang pengembang­an kawasan di sekitar Kebun Raya Mangrove adalah jalan lingkar luar timur (JLLT). Jaraknya hanya kurang dari 1 kilometer. Akses yang menghubung­kan antarkota itu mempermuda­h wisatawan untuk datang.

Saat ini pengerjaan JLLT masih sampai Kecamatan Bulak dan Mulyorejo. Sementara itu, pembebasan lahan sudah berjalan di beberapa titik. Di antaranya, Keputih, Wonorejo, Medokan Ayu, dan Gunung Anyar Tambak.

Sementara itu, pengerjaan fisik Kebun Raya Mangrove terus berlangsun­g. Salah satunya di wilayah Kelurahan Medokan Ayu. Rencananya, ada semacam kanal yang menghubung­kan dua kawasan hutan bakau, yakni Wonorejo dan Gunung Anyar Tambak. Lahan pemkot seluas 13 hektare sudah siap dikerjakan.

Sebagian besar lahan untuk kebun raya merupakan aset pemkot. Namun, ada juga yang milik warga. Salah satunya di wilayah Wonorejo yang diperluas hingga 27,41 hektare serta di Gunung Anyar yang mencapai 30,22 hektare.

Kabid Ekonomi Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Kota (Bappeko) Surabaya Ivan Wijaya menyatakan, tahun ini pemkot menganggar­kan Rp 8 miliar untuk kebun raya itu. Dana tersebut digunakan untuk penambahan infrastruk­tur di setiap titik. ’’Mulai pembenahan estetika dari dua lokasi itu,’’ ujarnya.

Rencananya, ada delapan titik zona yang dijadikan Kebun Raya Mangrove. Wilayah tersebut tersebar di enam wilayah yang berbeda. Selain Wonorejo, Medokan Ayu, dan Gunung Anyar Tambak, ada titik di Kalisari, Kejawan Putih Tambak, dan Keputih.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? MAKIN HIJAU: Pengunjung menikmati jogging track di tengah hutan bakau Wonorejo kemarin. Ekowisata Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar bakal menjadi kebun raya.
ANGGER BONDAN/JAWA POS MAKIN HIJAU: Pengunjung menikmati jogging track di tengah hutan bakau Wonorejo kemarin. Ekowisata Mangrove Wonorejo dan Gunung Anyar bakal menjadi kebun raya.
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? FASILITAS ANYAR: Jembatan bambu yang pengerjaan­nya baru rampung.
ANGGER BONDAN/JAWA POS FASILITAS ANYAR: Jembatan bambu yang pengerjaan­nya baru rampung.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia