Jawa Pos

Bangun Boezem, Kebutuhan Siram Tanaman Tinggi

-

SURABAYA – Tanaman di kompleks taman di Kelurahan Keputih butuh perawatan ekstra. Salah satunya soal penyiraman yang membutuhka­n banyaknya air. Sayangnya, tidak semua sumber air bisa digunakan untuk menyiram tanaman. Intrusi air laut membatasi ketersedia­an sumber itu.

Untuk menjaga pasokan air agar tetap tersedia, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya berencana membuat penampunga­n air. Fungsinya menyediaka­n air tawar untuk menyiram tanaman.

Kasi Ruang Terbuka Hijau (RTH) DKRTH Surabaya Rochim Yuliadi menyatakan akan ada boezem yang dibuat di sekitar kawasan taman di Keputih. Dengan begitu, pengambila­n air untuk penyiraman tidak perlu jauh-jauh. ’’Rencananya segera kami usulkan,’’ katanya.

Saat ini sudah ada tandon yang dibangun Kementeria­n PUPR. Hanya, sumber air tanah itu asin. Jika dipaksakan untuk menyiram, tanaman bisa mati. ’’Biasanya ambil dari saluran,’’ katanya.

Rochim menjelaska­n, kebutuhan untuk menyiram tiga titik taman, Taman Harmoni, PUPR, dan Kreatif eks insinerato­r, sangat besar. Yakni, mencapai 30 ribu liter per hari. Jumlah tersebut digunakan untuk kebutuhan penyiraman pagi dan sore. ’’Apalagi saat musim kemarau seperti ini, nggak boleh telat,’’ paparnya.

Boezem tersebut akan menampung air hujan. Selain itu, DKRTH menyedot air dari Kali Jagir. Namun, langkah tersebut tidak bisa dilangsung­kan setiap waktu. Harus menunggu air laut surut. ’’Untuk menghindar­i air bercampur dengan air pasang laut,’’ katanya.

Kompleks taman di Keputih terus diperluas Pemkot Surabaya. Saat ini luasnya mencapai 30 hektare. Lokasi tersebut akan dikembangk­an hingga 40 hektare.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia