Tunggu Saluran Banyu Urip Rampung
Langkah Pemkot Atasi Genangan lewat Integrasi Saluran
SURABAYA – Pemkot sedang mengebut proyek saluran Banyu Urip–Pakal. Proyek strategis tersebut diharapkan mampu mengatasi masalah genangan di beberapa wilayah. Terutama di kawasan selatan dan barat.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi mengatakan, saat ini pembangunan saluran tersebut sedang berjalan. ”Saat ini pembangunan saluran mencapai 70 persen,” ungkap Eri.
Pembangunan tersebut memang sempat mengalami beberapa masalah. Salah satunya disebabkan tarik ulur dengan pemerintah pusat. Dalam rencana semula, sebagian proyek tersebut dikerjakan oleh pusat. Namun, karena ada kepentingan yang lebih didahulukan daripada saluran itu, anggaran untuk saluran dilimpahkan ke proyek lain.
Kondisi itu membuat pemkot akhirnya memutuskan untuk mengerjakan saluran lewat APBD. Inisiatif tersebut diperlukan untuk memulai pengerjaan proyek. Proyek itu kini terus dikerjakan agar segera selesai. ”Semula pemkot mengerjakan di beberapa bagian. Tapi, ini akhirnya dikerjakan semua,” terangnya.
Meski pengerjaan baru mencapai 70 persen, saluran tersebut sebenarnya sudah bisa digunakan. Namun, fungsinya belum bisa maksimal. Misalnya, belum semua limpahan air ketika hujan bisa dibuang ke sungai di kawasan Banyu Urip. Kalau proyek tersebut sudah selesai, genangan di wilayah sekitar dan Surabaya Barat akan teratasi.
Pembangunan saluran dan box culvert, menurut Eri, terus dilakukan pemkot di berbagai wilayah di Surabaya. Langkah itu ditempuh agar semua wilayah di Surabaya bisa bebas dari banjir ketika musim hujan.
Di beberapa wilayah, pembangunan saluran sudah menampakkan hasilnya. Misalnya, sekitar Jalan Darmo kini tidak lagi tergenang saat hujan. Tahun ini banjir terjadi di wilayah barat seperti Pakal. Namun, kondisi itu bukan karena saluran yang mampet. Tapi, karena luapan air sungai. ”Sekarang genangan turun drastis. Kalau dulu hujan airnya tinggi, kini sudah rendah,” ucapnya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dalam sambutan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) akhir Mei lalu mengklaim telah mampu menanggulangi banjir selama kepemimpinannya. Wilayah banjir seluas 1.448 hektare telah ditanggulangi. Kini wilayah banjir di Surabaya tinggal 2,3 persen.