Jawa Pos

Cemburu, Bunuh Istri, lalu Gantung Diri

Baru Ketahuan Pagi Hari

-

SURABAYA – Suasana tampak lengang di kompleks kos-kosan Kupang Gunung Timur IV, Surabaya, kemarin siang (9/10). Hanya ada dua warga di dalam rumah masingmasi­ng. Namun, siapa sangka paginya terjadi kehebohan di salah satu kamar kos-kosan tersebut yang menyita perhatian warga. Laki-laki paro baya ditemukan gantung diri di dalam kamar kos itu.

Salah seorang saksi, Ratnawati, menjelaska­n bahwa sekitar pukul 06.00 dirinya dipanggil tetangga kos bernama Atiek. ’’Dia melihat ada orang yang gantung diri di rumah kos depan,’’ papar perempuan yang merupakan tetangga kos korban. Ratna langsung menuju ke rumah kos yang hanya berjarak tiga langkah di depan kamarnya.

Ratna menghampir­i jendela rumah kos yang dimaksud. Sontak, dia kaget melihat orang yang dikenali sebagai Sumardi, 56, tergantung di dekat pintu dalam kosnya. ’’Masih menggantun­g dan menempel di pintu dalam, lidahnya sudah menjulur,’’ ungkap Ratna. Pegawai swasta tersebut langsung berinisiat­if menghubung­i ketua RT setempat.

Ketika ketua RT datang, pintu dibuka. Korban langsung jatuh dari gantungan yang melilit di lehernya. Warga yang melihat TKP kembali dibuat kaget dengan penemuan mayat perempuan paro baya yang terbaring di dekat Sumardi. Mayat tersebut ternyata istri Sumardi, Rumiyah, 55. ’’Ditutupi bantal, di kepalanya ada darah juga, di sampingnya ada batu,’’ tambah Ratna.

Ratna tidak menyangka Pakde –sapaan akrab Sumardi– gantung diri. Menurut dia, Sumardi yang bekerja sebagai pedagang es campur keliling selalu ramah pada tetangga. Namun, beberapa hari sebelum kejadian, Sumardi memang tidak tampak berjualan.

Sebelumnya, Ratna pernah mendengar dari salah seorang saudara Sumardi bahwa laki-laki asal Mojokerto itu cemburu pada istrinya. Rumiyah dituduh berselingk­uh tidak lama sebelum kejadian. ’’Lha wong aku iki wis tuwek, nyapo selingkuh,’’ begitu ucap Rumiyah yang ditirukan Ratna. Meski begitu, Ratna tidak pernah mendengar percekcoka­n di rumah tersebut.

Sementara itu, Ketua RT Sumo Topan membenarka­n bahwa Sumardi adalah warga asal Mojokerto yang indekos di RT 02, Kupang Gunung Timur IV, Surabaya. Topan mengatakan, Sumardi dan istrinya kos di sana selama dua bulan. ’’Tapi, saya nggak ada datanya. Yang ngurus kosan masih mudik,’’ kata Topan. Laki-laki berkumis tebal itu juga mengatakan tidak terlalu mengenal pribadi Sumardi.

Polisi juga menengarai pasutri tersebut meninggal karena motif asmara. Sumardi ditengarai lebih dulu membunuh Rumiyah sebelum gantung diri.

Dari pemeriksaa­n Inafis Polrestabe­s Surabaya, Rumiyah ditemukan tewas dengan posisi telentang di dalam kamar kos. Saat ditemukan, wajahnya tertutup bantal dan kain. Di sekitarnya ditemukan batu. Pelipis kiri dan kanannya memar.

Di sisi lain, mayat Sumardi ditemukan tergantung di pintu kamar kosnya. Mayatnya terjatuh setelah kain yang digunakan untuk gantung diri putus karena tidak kuat menahan beban tubuhnya. ’’Kalau yang lakilaki murni gantung diri. Yang perempuan, identifika­si inafis perlu kami kuatkan dengan keterangan saksi-saksi seperti tetangga dan anak-anaknya lebih dulu,’’ jelas Wakapolsek Sawahan AKP Eko Sudarmanto.

 ?? POLSEK SAWAHAN FOR JAWA POS ?? PESAN TERAKHIR: AKP Eko Sudarmanto menunjukka­n pesan yang tertulis di buku yang tergeletak di samping mayat Rumiyah.
POLSEK SAWAHAN FOR JAWA POS PESAN TERAKHIR: AKP Eko Sudarmanto menunjukka­n pesan yang tertulis di buku yang tergeletak di samping mayat Rumiyah.
 ?? HARIYANTO TENG/JAWA POS ?? SAKSI BISU: Kamar kos tempat Sumardi ditemukan gantung diri.
HARIYANTO TENG/JAWA POS SAKSI BISU: Kamar kos tempat Sumardi ditemukan gantung diri.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia