Anggaran Dibatasi ’’Hanya’’ Rp 2,49 T
MONTREAL – Dominasi tiga tim teratas Formula 1, Mercedes, Ferrari, dan Red Bull, bisa sedikit terganggu pada musim 2021. Sebab, mereka akan menghadapi regulasi baru terkait dengan pembatasan biaya (cost cap) per tahun. Yakni, USD 175 juta (sekitar Rp 2,49 triliun).
Angka itu merupakan bagian dari kompromi. Sebab, rencana awal, pembatasan anggaran bisa lebih rendah. Terlebih, tim papan tengah berharap cost cap berkisar di angka USD 150 juta (sekitar Rp 2,14 triliun).
Namun, jumlah tersebut belum termasuk sejumlah aspek penting pengeluaran. Misalnya, gaji pembalap, biaya pemasaran, dan biaya apa pun terkait dengan mesin. Tim-tim besar selama ini diperkirakan menghabiskan anggaran USD 220 juta sampai USD 250 juta (Rp 2,85 triliun–Rp 3,56 triliun).
Situasi tersebut tentu memaksa tiga tim itu untuk mengurangi anggaran belanja mereka. Dengan dana besar, tiga tim besar tersebut jelas punya kemampuan menyiapkan mobil terbaik untuk berjaya dalam kompetisi.
Sebagaimana dilaporkan Motorsport, kebijakan tersebut akan berlaku selama lima musim, dalam rentang 2021–2025. Dokumen itu sebelumnya dikumpulkan Nigel Kerr, mantan direktur keuangan Honda, Brawn, dan Mercedes. Selanjutnya, dia menyerahkannya kepada penyelenggara F1 Ross Brawn pada 2017.
Sementara itu, F1 menunda keputusan terkait dengan regulasi teknis untuk musim 2021. Selanjutnya, keputusan menunggu hingga Oktober mendatang. Salah satunya terkait dengan perbaikan sasis. ’’Prinsip-prinsip mendasar sebenarnya sudah disepakati,’’ ujar bos Red Bull Christian Horner.
Managing Director Renault Cyril Abiteboul punya pendapat lain soal penundaan keputusan tersebut. ’’Saya sedikit takut bahwa kami akan berakhir dalam situasi yang sama (deadlock) Oktober mendatang,’’ ujarnya.