Diperiksa KPK Lagi, Nicke Ditanya Tupoksi
DIRUT PT Pertamina Nicke Widyawati kemarin menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia bersaksi untuk tersangka kasus dugaan korupsi PLTU Mulut Tambang Riau 1 Sofyan Basir.
Nicke diperiksa lantaran pernah menjabat direktur perencanaan korporat PT PLN saat Sofyan mejabat Dirut di perusahaan tersebut
Tidak banyak yang disampaikan Nicke setelah keluar dari ruang pemeriksaan. Dia hanya menyebutkan bahwa pemeriksaan dirinya masih sama dengan sebelumnya.
’’Nggak banyak berubah,’’ katanya. ’’Ditanya seputar tupoksi sebagai direktur perencanaan saja waktu saya menjabat,’’ tambahnya.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah pun menyampaikan, orang nomor satu di PT Pertamina itu diperiksa terkait dengan tugasnya saat bekerja di PLN. Khususnya yang berhubungan dengan PLTU Mulut Tambang Riau 1. Sebab, proyek itu direncanakan ketika Nicke masih bekerja di perusahaan tersebut.
’’Bagaimana proses internal PLN untuk persetujuan atau menjelang persetujuan kontrak kerja sama PLTU Riau 1 tersebut,’’ terang Febri. Selain itu, kaitan proyek PLTU Mulut Tambang Riau 1 dengan RUPTL 2016–2017 juga ditanyakan.
Sebagai saksi Sofyan, Nicke sudah tiga kali diperiksa KPK. Dalam surat dakwaan untuk terpidana Eni Maulani Saragih, nama Nicke memang sempat disebut, yakni dalam pertemuan di Hotel Fairmount. Selain itu, Nicke disebut pernah ikut dalam pertemuan antara Direktur Pengadaan Strategis 2 PT PLN Supangkat Iwan Santoso dan Johanes Budisutrisno Kotjo.
Febri memastikan instansinya bergerak cepat untuk menuntaskan penyidikan terhadap Sofyan. Hari ini (11/6) KPK berencana memeriksa Sofyan. Kali ini Sofyan bakal diperiksa lagi sebagai tersangka. ’’Nanti kalau ada beberapa hal yang perlu dikonfirmasi atau diklarifikasi penyidik, akan diproses lebih lanjut,’’ ujarnya.
Dalam kasus itu, Sofyan diduga telah menerima hadiah atau janji dari Kotjo. Dia diduga menerima hadiah atau janji tersebut bersama Eni dan mantan Menteri Sosial Idrus Marham.