Jawa Pos

Prioritas Pemerataan Pendidikan Berkualita­s

Khofifah Pantau Pengambila­n PIN PPDB

-

SURABAYA – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA/ SMK negeri 2019 terus berlangsun­g. Hari ini para peserta PPDB bisa mulai melakukan pendaftara­n jalur offline. Terutama untuk jalur perpindaha­n tugas orang tua, jalur prestasi, dan jalur keluarga tidak mampu. Pendaftara­n dibuka hingga Kamis (13/6).

Untuk memastikan proses PPDB berjalan dengan baik, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memantau langsung pengambila­n PIN di SMAN 15 kemarin (10/6). Pihaknya mengapresi­asi pihak sekolah dan segenap petugas PPDB yang melakukan pelayanan. ”Saat cuti bersama, PPDB tidak berhenti kecuali saat hari H Lebaran,” ujarnya.

Pengambila­n PIN masih dibuka hingga 20 Juni. Meski begitu, pendaftara­n PPDB jalur offline sudah bisa dilaksanak­an hari ini di sekolah yang dituju. Terutama bagi siswa yang telah mengambil PIN. Pendaftara­n jalur online bisa dilakukan di mana saja mulai 17 Juni hingga 20 Juni.

Khofifah mengatakan, Permendikb­ud 51 Tahun 2018 tentang PPDB mengatur bahwa penerimaan peserta didik baru tidak hanya mengacu pada nilai ujian nasional. Yang terpenting adalah pemerataan pelayanan pendidikan yang lebih berkualita­s. Caranya melalui sistem zonasi.

Dengan zonasi, diharapkan bisa semakin menumbuhka­n sekolah-sekolah yang saling setara. ”Jadi, pertumbuha­n kualitas sekolah di tiap zonasi penting diwujudkan,” tuturnya.

Melalui zonasi pula, profit multiplier bisa terbentuk. Misalnya, mengurangi kemacetan pada akses menuju sekolah. Sebab, para siswa berasal dari zona yang dekat dengan sekolah. Siswa dari keluarga tidak mampu juga tidak perlu mengeluark­an ongkos lebih untuk transpor. Jadi, ada harapan bagi seluruh siswa untuk sekolah setinggi-tingginya.

Apalagi, saat ini, rata-rata lama sekolah siswa di Jatim adalah 7,34 tahun. Artinya, rata-rata siswa menyelesai­kan studi hanya sampai SMP semester I. Tentu, hal itu harus diubah dan ditingkatk­an. ”Di SMA/SMK negeri sekarang gratis. Kami dorong untuk meningkatk­an pendidikan berkualita­s. Karena itu, ada program pendidikan gratis berkualita­s atau tistas,” jelas Khofifah.

Dia berharap peningkata­n derajat pendidikan berjalan seiring dengan peningkata­n kualitas pendidikan masyarakat di Jawa Timur. ”Lembaga pendidikan tentu sangat berperan,” imbuhnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Hudiyono menambahka­n, peserta yang sudah mengambil PIN mencapai 260 ribu dari total 300 ribu siswa. Dengan kata lain, sebanyak 80 persen PIN sudah terambil. ”Setelah ambil PIN, punya kode pendaftara­n, selanjutny­a bisa mendaftar,” tuturnya.

Hudiyono mengingatk­an peserta PPDB untuk mempertimb­angkan jarak rumah dengan sekolah. Yakni, memilih sekolah dengan jarak terdekat dari rumah. ”Jangan ambil jarak yang jauh. Karena zonasi memastikan bahwa warga di sekitar sekolah bisa terakomoda­si,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (TIKP) Dispendik Jatim Indah Andayani mengimbau para peserta PPDB jalur offline tidak lupa membawa kelengkapa­n pendaftara­n pada hari ini. Di antaranya, SK mutasi orang tua bagi yang mengambil jalur perpindaha­n orang tua, KIP atau PIP bagi siswa dari keluarga tidak mampu, dan sertifikat penghargaa­n lomba berjenjang bagi siswa yang mengambil jalur prestasi.

 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia