Demi Naik Peringkat FIFA
AMMAN – Kecerdikan pelatih timnas Indonesia Simon McMenemy dalam meramu taktik akan mendapat ujian berat malam ini. Sebab, lawan yang dihadapi Tim Garuda dalam FIFA Matchday bukan tim sembarangan. Mereka akan menghadapi tim dari Timur Tengah Jordania (siaran langsung Indosiar pukul 20.00 WIB). Saat ini, Indonesia masih berada di peringkat ke-159 dalam ranking FIFA. Masih di bawah Jordania yang berada di peringkat ke-97. Tidak akan mudah bagi McMenemy mempersembahkan kemenangan. Apalagi dengan rekor buruk Indonesia saat melawan tim asal Timur Tengah. Dalam 12 tahun terakhir, Indonesia tidak pernah menang atas tim asal Timur Tengah. Kemenangan terakhir digapai pada 10 Juni 2007 ketika melawan Bahrain pada Piala Asia. Saat itu, Indonesia bermain di hadapan publik sendiri di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Malam ini, Indonesia justru akan bermain di hadapan suporter lawan. Bermain di King Abdullah II, Amman. ’’Kami tahu timnas memiliki catatan buruk lawan tim dari Timur Tengah. Tapi, saya berambisi mengubah tren negatif tersebut,’’ ucap McMenemy.
Meski dihantui banyak kekalahan, mantan pelatih Bhayangkara FC itu tetap optimistis. Apalagi, laga malam ini, apabila berhasil dimenangkan, akan membantu mendongkrak peringkat Indonesia di ranking FIFA. Salah satu target yang harus dicapai McMenemy ketika ditunjuk jadi pelatih timnas pada 20 Desember tahun lalu.
Nah, melawan Jordania, McMenemy bakal benar-benar mempersiapkan timnya dalam urusan bola mati. Baik itu ketika menyerang maupun bertahan. Sebab, dia melihat Ruben Sanadi dkk bisa mengoptimalkan hal itu. Peluang poin penuh pun terbuka lebar. ’’Khususnya ketika tendangan penjuru,’’ paparnya.
Selain itu, McMenemy ingin mengoptimalkan kemampuan Dedik Setiawan di lini depan. Striker Arema FC itu sedang on fire. McMenemy bahkan mengorbankan Greg Nwokolo yang terpaksa dicoret meski sempat tampil hebat ketika melawan Myanmar. Peluang menang Indonesia tetap terbuka. Sebab, mental tuan rumah sedang tidak bagus setelah kalah 1-5 dalam laga persahabatan sebelumnya melawan Slovakia pada 8 Juni lalu. Belum lagi fisik yang terkuras setelah melakoni perjalanan jauh dari Jordania ke Slovakia dan kembali lagi dalam kurun waktu sepekan.
Pelatih Jordania Vital Borkelmans mengakui timnya sangat tidak diuntungkan dengan jadwal yang ada. Bermain di bulan Ramadan dan beberapa hari jelang Idul Fitri membuat konsentrasi skuadnya sedikit terganggu. Maklum, sebagian besar pemainnya juga melaksanakan puasa dan merayakan Idul Fitri.
Namun, dia enggan menyerah. Justru kekalahan dari Slovakia dijadikan pelajaran yang bagus bagi skuadnya. ’’Tentu kami akan bekerja keras lagi. Kami akan meningkatkan intensitas untuk mencapai level yang diinginkan sebelum kualifikasi Piala Dunia dimulai,’’ paparnya.