Peliknya Berada di Grup Neraka
JAKARTA – Jadwal kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 memang sukses membikin PB Perbasi kelabakan. Sebab, penyelenggaraan turnamen itu bersamaan dengan SEA Games 2019.
Format kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 memang berbeda jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Sekarang FIBA Asia memperkenalkan format home and away. Periode pertama berlangsung pada 25 November sampai 3 Desember. Periode kedua bergulir 17 sampai 25 Februari 2020. Lalu, yang ketiga berlangsung 20 sampai 27 November 2020.
Indonesia yang berada di pot ketiga akan bergabung dalam grup A yang merupakan pul neraka bersama Filipina, Korea Selatan, dan Thailand. Hanya dua tim teratas yang berhak lolos ke FIBA Asia Cup 2021. Kalau realistis, Indonesia bersama Thailand hanya akan memperebutkan peringkat ketiga.
Tim Indonesia jelas harus membuat beberapa cadangan rencana jika jadwal bentrok. Padahal, pelatnas baru saja dimulai kemarin dengan memanggil 15 pemain.
Fareza Tamrella, manajer pelatnas, menjelaskan bahwa pihaknya masih memikirkan opsi terbaik untuk mengatasi permasalahan itu. ”Jadi, ada plan A dan plan B. Asumsinya, kalau dapat jadwal main 25 hingga 28 November, kami akan pakai tim yang sama dengan SEA Games. Tapi, kalau rapat giliran setelah itu, otomatis harus punya dua tim yang berbeda,” terang Fareza.
Hingga saat ini, Indonesia masih menanti kepastian jadwal. Jika jadwal bentrok dengan SEA Games, pelatnas terpaksa menambah sekitar lima atlet. Dengan begitu, pembagian tim bakal lebih gampang, mengingat kedua event sama penting. Apalagi, Indonesia juga bakal jadi tuan rumah untuk FIBA World Cup 2023.
Namun, itu masih sebatas rencana. Tim pelatnas tidak mau grusa-grusu membuat keputusan. ”Kami harus bijak menyikapinya. Misal, leg pertama pakai tim elite pelatnas saat ini, lalu leg kedua campuran. Lihat dulu mana yang lebih siap. Kami sudah siapkan nama-nama tambahan, tetapi tidak mau kasih harapan dulu,” papar Fareza.
Tim pelatnas basket saat ini memang berisi banyak pemain muda. Sekitar lima bulan mereka akan diikutkan dalam banyak turnamen di luar negeri untuk menambah jam terbang sekaligus melatih mental bertanding.