Perbaiki Mindset, Baru Diet
SEBELUM memulai kebiasaan diet atau olahraga, ada satu hal yang menurut trainer Muhammad Haiqal Fajar perlu dibenahi. Yakni, pola pikir. ’’Banyak orang yang cenderung pengin hasilnya cepat kelihatan. Padahal, kondisi tubuh dibentuk kebiasaan lama dan berulang,’’ tegasnya. Prosesnya pun butuh waktu dan penyesuaian secara bertahap.
Mindset serbainstan itulah yang perlu diberantas. Haiqal menilai, di awal program, dirinya biasa meminta catatan kebiasaan makan dan hasil check-up. Lalu, pola makan dan aktivitas diubah pelan-pelan serta disesuaikan dengan kondisi tiap individu.
Dalam melatih Molly, misalnya, dia memulai latihan yang amat ringan dan simpel. Fokusnya mengembalikan fungsi sendi agar nyaman untuk aktivitas harian. ’’Gerakannya mengangkat tangan atau kaki, digerakkan ke kiri-kanan. Tetap diawali peregangan dan distop kalau kelihatan mulai sesak,’’ lanjutnya. Pembiasaan tersebut umumnya berlangsung sekitar dua bulan.
Haiqal menyatakan, saat sendi mulai nyaman digerakkan, latihan akan ditingkatkan. Meliputi penambahan squat, plank, maupun HIIT (high-intensity interval training). Umumnya, dari proses tersebut, seseorang akan menemukan pola latihan yang pas. ’’Setelah itu, masalah mental. Kalau bisa mempertahankan, kembali ke berat tubuh normal bukan hal mustahil,’’ ucap pria yang pernah mengalami obesitas itu.
Dia menambahkan, penurunan berat badan sebaiknya tidak jadi target tunggal bagi mereka yang obesitas. Ada indikator lain seperti lingkar tubuh, komposisi lemak dan otot tubuh, kenyamanan saat beraktivitas, hingga kebugaran. ’’Kalau sehari-hari oke, enggak ada masalah, artinya sehat. Timbangan bisa ikut turun tanpa buruburu, kok,’’ tegas Haiqal.