335 Pegawai Absen di Hari Pertama Masuk
Dua Orang tanpa Keterangan
SURABAYA – Sepanjang kemarin (10/6), inspektorat memantau kehadiran pegawai di lingkungan Pemkot Surabaya. Hasilnya, dua orang tidak masuk kerja tanpa keterangan. Mereka akan dipanggil untuk klarifikasi lebih lanjut tentang alasan tidak hadir.
Salah satunya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di dinas PMK yang bernama Denny Irfandi. Seorang lagi pegawai non-PNS di Puskesmas Simomulyo yang bernama Arifiyanti.
Kepala Inspektorat Surabaya Sigit Sugiharto mengungkapkan, dua orang tersebut akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi terlebih dahulu hari ini. Dia belum mau berspekulasi soal sebab musabab dua pegawai itu tidak masuk kerja. ”Kalau misalnya ternyata sakit, ya harus bawa surat dokter. Yang jelas, akan diklarifikasi dulu alasannya,” terang Sigit kemarin.
Namun, pihak inspektorat juga akan menyelidiki lebih dalam lagi penyebab keduanya tidak masuk. Misalnya, bila sakit, akan dicek pula surat keterangan sakit dari dokter. Tujuannya, memastikan bahwa pegawai itu benarbenar sakit. ”Kalau ada kesengajaan tidak masuk, atasan juga akan dipanggil,” jelas dia.
Dua pegawai yang tidak masuk pada Jumat lalu (31/5) juga akan dipanggil untuk dimintai klarifikasi hari ini. Keduanya tidak masuk tanpa alasan atau keterangan yang jelas. Mereka adalah staf Kelurahan Perak Utara yang bernama Dwi Wardianto serta pegawai non-PNS dinas kebudayaan dan pariwisata Kevin Suprayitno.
Data dari pemkot menyebutkan, total pegawai pemkot 18.103 orang. Perinciannya, 6.765 PNS dan 11.338 pegawai non-PNS. Yang tidak hadir mencapai 335 orang. Perinciannya, 2 orang tidak masuk tanpa keterangan, 236 orang cuti, 50 pegawai sakit, 23 orang dinas luar, 7 orang menjalani tugas belajar, dan 17 orang mengajukan izin.
Sementara itu, kemarin pagi di halaman Balai Kota Surabaya juga ada halalbihalal pegawai pemkot. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana kompak mengenakan baju putih dan bawahan hitam. Mereka berdiri di atas panggung bersama sejumlah anggota DPRD Surabaya. Antara lain, Herlina Harsono Njoto, Agustin Poliana, Machmud, Achmad Zakaria, Reni Astuti, dan Agoeng Prasodjo. Kepala organisasi perangkat daerah (OPD) juga berada di atas panggung.
Para pegawai secara bergantian bersalaman dengan wali kota dan pejabat-pejabat itu. Mulai camat, lurah, hingga pegawai di lingkungan pemkot. ”Kita bisa saling memaafkan. Mungkin aku yang sering marah-marah banyak salahnya,” ujar Risma seusai acara halalbihalal itu.
Whisnu menuturkan, pakaian mereka memang secara kebetulan sama. Dia menyebutkan, selama ini dirinya dan Risma selalu kompak. ”Memang selama ini kami kompak, tidak ada perselisihan. Kalau Senin dan Selasa, memang pakai seragam putih-hitam,” jelas Whisnu.