Jawa Pos

Dishub Survei Efektivita­s Underpass

Bandingkan Kajian dengan Kondisi Riil

-

SURABAYA – Dinas perhubunga­n (dishub) mulai menyurvei efektivita­s arus lalu lintas (lalin) di kawasan underpass. Survei lapangan tersebut dilakukan untuk mengetahui dampak underpass bagi kelancaran lalin di Surabaya Barat mengingat sebelum dibuka untuk umum, area bundaran Satelit kerap menjadi titik kemacetan.

Maklum, area itu merupakan titik temu lima persimpang­an jalan. Memang, sebelas hari setelah dibukanya underpass, lalin di kawasan HR Muhammad–Mayjen Sungkono lancar dan bebas macet. Meski begitu, dishub masih menyurvei dan menganalis­is kondisi lapangan untuk mengetahui seberapa besar efektifita­s underpass dalam mengurai kemacetan.

’’Survei sedang dilakukan petugas di lapangan,’’ terang Kepala Dishub Surabaya Irvan Wahyudraja­t kemarin siang (10/6). Dia menyatakan, survei tersebut dilakukan pada minggu ini hingga seminggu ke depan seiring mulai normalnya situasi jalan. Arus lalin saat ini belum dianggap normal lantaran masih banyak sekolah yang libur. Karena itu, analisa lapangan akan kurang jika hanya dilakukan dalam seminggu ini.

Melalui survei itu, dishub akan melihat tundaan kendaraan di simpang Satelit setelah dibukanya underpass pada Jumat (31/5). Kemacetan di bundaran Satelit biasa terjadi di beberapa titik dari arah HR Muhammad maupun Mayjen Sungkono. Hal tersebut diperparah dengan volume kendaraan yang naik saat sore. Irvan menjelaska­n, hasil survei itu bakal dibandingk­an dengan kondisi lalin sebelum difungsika­nnya underpass.

Pihaknya juga akan menganalis­is arus lalin di sekitar underpass. Menurut dia, berdasar perkiraan dari kajian analisis dampak lalin, keberadaan underpass mampu menurunkan tundaan atau kemacetan sekitar 23 persen daripada biasanya. Meski demikian, hasil pastinya masih menunggu temuan petugas. ’’Akan kami bandingkan dengan kondisi real di lapangan,’’ jelasnya.

Dari pantauan Jawa Pos di lapangan kemarin siang, arus lalin di bundaran Satelit memang lancar. Itu terjadi lantaran kendaraan dari arah HR Muhammad dan Mayjen Sungkono atau sebaliknya langsung melaju. Tidak seperti arus sebelumnya yang harus diatur traffic light.

Masa tunggu kendaraan dari arah Ngesong yang hendak ke tol Satelit dan HR Muhammad juga lebih cepat. Sebab, sangat sedikit kendaraan yang menuju Mayjen Sungkono yang tak melintasi underpass. Bahkan, kerap tidak ada.

Turunnya masa tunda kendaraan tentu berpengaru­h pada lama perjalanan pengguna jalan. Terlebih, kemacetan tak terjadi di sana. ’’Alhamdulil­lah sekarang lancar,’’ ucap pengendara yang melintasi bundaran Satelit, Zainuri, kemarin.

Dia menuturkan, sebelum underpass dibuka, dirinya setidaknya membutuhka­n waktu 10 menit untuk melewati bundaran Satelit dari arah Mayjen Sungkono ke HR Muhammad, terlebih saat siang atau sore. Sementara itu, saat ini pengendara hanya membutuhka­n sekitar 2 menit untuk bisa melintasi bundaran Satelit.

 ?? RIANA SETIAWAN/JAWA POS ?? SUDAH JADI: Underpass ini diprediksi bisa mengurangi kemacetan di bundaran Satelit sampai 23 persen.
RIANA SETIAWAN/JAWA POS SUDAH JADI: Underpass ini diprediksi bisa mengurangi kemacetan di bundaran Satelit sampai 23 persen.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia