Jawa Pos

Kali Pertama Dapat Laporan Palsu

-

SURABAYA – Dua mobil Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya beriringan menuju kawasan Rungkut Industri Minggu malam (9/6). Ada laporan objek kantor di Jalan Rungkut Industri Raya terbakar pada pukul 19.50. Petugas datang ke lokasi dua menit setelahnya.

Namun, tidak ada tanda-tanda asap mengudara di angkasa. Petugas PMK tetap berupaya mencari tempat kejadian kebakaran (TKK). Kepala Rayon Surabaya III Rungkut Industri SIER Khusaeri mengatakan, petugas tidak menemukan indikasi adanya TKK. Anggotanya pun menanyakan ke satpam sekitar. ’’Bilangnya ya nggak ada. Wah, alamat laporan palsu ini,” katanya.

Bahkan, petugas PMK mencari beberapa lokasi lain di luar petunjuk lokasi laporan awal. Hasilnya nihil. Tidak ada insiden kebakaran di area Rungkut Industri. Setelah diamati, laporan dari salah seorang warga itu terbukti tidak benar. Khusaeri menyebutka­n, hal semacam itu memang sering terjadi, tapi di luar wilayah Surabaya Timur. Pagesangan, Wiyung, dan sekitar kawasan Margomulyo sering mendapat kabar kebakaran palsu. ’’Untuk wilayah Surabaya Timur baru kali ini. Sebelumnya, nggak pernah,’’ katanya.

Sejak awal, dia mencurigai ada yang tidak beres dengan laporan kebakaran di Rungkut Industri. Salah satunya, sumber pelaporan tersambung di wilayah Pos PMK Margomulyo, tapi kejadian di Rungkut Industri. Nah, setelah menghubung­i Command Center 112, selang beberapa menit pelapor kembali menelepon agar petugas PMK cepat datang. ’’Padahal, kami sudah ada di lokasi itu. Ya memang modelnya seperti itu sih. Nggak tahu iseng atau seperti apa,” ujarnya.

Kepala Pos Pembantu Mulyorejo Mujiono menambahka­n, kawasan Surabaya Timur baru sekali diterpa laporan palsu. Yakni, di Rungkut Industri. Dia tidak tahu alasan pelapor berita bohong itu. Untuk modusnya pun, tidak ada yang tahu. ’’Selentinga­n sih katanya pelapor berita palsu itu senang lihat iring-iringan mobil PMK,’’ tuturnya.

Sekretaris Dinas PMK Halim Mustafa mengatakan, laporan palsu tersebut memang terkadang menghampir­i. ’’Tetap di-budali. Kami punya jargon lebih baik kecele daripada kecolongan,’’ katanya. PMK tetap menggerakk­an petugas menuju lokasi pelaporan. Entah, akhirnya dibohongi atau memang betul terjadi kebakaran.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia