Lengkapi Linmas dengan Rompi Antipeluru
SURABAYA – Rasa aman warga Surabaya dalam menjalankan aktivitas menjadi prioritas utama pemkot. Salah satu upaya yang dilakukan pemkot adalah menempatkan anggota badan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat (BPB linmas) di area-area vital di berbagai penjuru kota. Bahkan, mereka kini dilengkapi alat pengamanan standar seperti rompi antipeluru, semprotan merica, dan tongkat baton.
Kepala BPB Linmas Surabaya Eddy Christianto menyatakan, itu dilakukan untuk menciptakan rasa aman masyarakat mengingat kejadian pilu di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Senin malam (3/6). ’’Agar tidak terjadi hal serupa seperti di pos polisi Kartasura’’ ungkapnya.
Dia menambahkan, anggota linmas dengan peralatan lengkap tersebut ditempatkan di 29 titik pos pantau dan titik keramaian di Surabaya. Misalnya, Kebun Binatang Surabaya (KBS), sekitar Tugu Bambu Runcing, Taman Bungkul, Tugu Pahlawan, lndrapura, dan objek vital lain. Selain melakukan pemantauan, mereka menjaga keamanan dan ketertiban.
Anggota linmas dituntut mem-back up peristiwa yang terjadi. Selain alat pengamanan standar, mereka dilengkapi alat pemadam kebakaran dan kantong jenazah. ’’Agar kedaulatan masyarakat, dalam arti keamanan dan kenyamanan itu, dapat terwujud,’’ jelasnya.
Dia menerangkan, pihaknya bekerja sama dengan kepolisian untuk melatih bela diri anggota. Semprotan merica, lanjut dia, telah disediakan untuk seluruh anggota. ’’Pengadaan pengamanan tersebut sudah sesuai aturan yang berlaku,’’ katanya.
Dia menjelaskan, sejatinya, rasa aman itu terjadi karena kerja sama seluruh pihak, baik anggota linmas maupun masyarakat. Dia berharap masyarakat juga berperan aktif seperti tidak membuat sikap dan perilaku yang mencolok dan mengundang kejahatan. Misalnya, mereka menggunakan perhiasan yang berlebih. ’’Lalu, kalau menggunakan tas di jalan, jangan ditaruh di sebelah kiri. Ditaruh depan atau di dalam jok,’’ imbaunya.