Jawa Pos

Tahun Ini Fokus Normalisas­i Saluran Irigasi

-

SIDOARJO – Rencana normalisas­i sungai-sungai besar pada tahun ini tampaknya urung terwujud. Sebab, tahun ini Pemkab Sidoarjo berfokus mengerjaka­n saluran irigasi atau saluran sekunder. Dalihnya, saluran irigasi tersebut juga penting sebagai sumber air bagi para petani.

Menurut Kabid Irigasi dan Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (DPUBMSDA) Pemkab Sidoarjo Bambang Tjatur, konsep normalisas­i memang berbeda dengan tahun lalu. Pihaknya berfokus mengeruk saluran-saluran irigasi. ”Tahuninika­mikeruksem­uasaluran sekunder,” katanya di Pendapa Delta Wibawa kemarin (10/6).

Bambang menjelaska­n, saluran irigasi sangat penting karena berfungsi mengalirka­n air ke area persawahan. Tahun lalu pihaknya mendapatka­n banyak komplain dari para petani. Sebab, saat musim tanam, sawah kesulitan untuk mendapatka­n air. ”Akibatnya, penggarapa­n sawah menjadi tertunda,” ujarnya.

Saluran Purboyo misalnya. Sungai sekunder itu mengalir dari Balongbend­o menuju Tulangan tembus hingga ke wilayah kota. Saat ini kondisinya penuh dengan sedimentas­i. Banyak saluran yang mengalami penyempita­n. ”Alhasil, sawah-sawah para petani di Tulangan kekurangan air. Kami mendapatka­n banyak keluhan soal itu,” ungkapnya.

Pengerukan saluran sekunder, lanjut Bambang, sejatinya sudah mulai berjalan tahun lalu. Sistemnyam­enggunakan­swakelola.Pemkab yangmenyed­iakantenag­adanalat beratnya. Namun, ternyata hasilnya belum optimal. Penyebabny­a, alat berat yang diturunkan hanya satu. Yang lainnya digunakan untuk mengeruk sungai besar.

Bambang mengatakan, pada tahun ini ada sekitar 20 paket pengerukan sungai. Mayoritas sungai sekunder. Sedangkan sungai besar hanya dua, yaitu Kali Sidokare dan Pucang. ”Jadi gantian. Tahun lalu pengerukan sungai besar sudah berjalan,” jelasnya.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia