Bangkit lewat Lawan Favorit
SURABAYA – Madura United adalah lawan favorit Persebaya Surabaya. Buktinya, Persebaya tak pernah kalah setiap bertemu Madura United. Catatan pertemuannya pun sangat superior. Dalam enam kali pertemuan, Green Force –julukan Persebaya– meraih lima kemenangan dan sekali seri. Bahkan, kemenangan terakhir yang diraih Persebaya pada musim ini juga kala bersua Madura United. Yakni, pada leg kedua semifinal Piala Presiden 2019 (6/4). Nah, dengan fakta tersebut, apakah Persebaya punya harapan untuk mengakhiri paceklik kemenangan musim ini? Harapan itulah yang berusaha diwujudkan Persebaya saat menjamu Madura United pada leg pertama perempat final Piala Indonesia di StadionGelora Bung Tomo, Surabaya, sore nanti (live RCTI/ Jawapos TV pukul 15.30 WIB).
Tidak hanya mengakhiri paceklik kemenangan. Victory atas tim berjuluk Laskar Sape Kerrab itu juga akan menjadi kado manis Ulang Tahun (Ultah) Ke-92 Persebaya. Persoalannya, kondisi tuan rumah sedang kurang oke. Green Force belum pernah meraih kemenangan dalam tiga laga di Liga 1. Posisi pelatih Djadjang Nurdjaman bahkan sedang terancam.
Praktis, hanya kemenangan yang mampu membuat situasi kembali kondusif. Karena itu, tekad untuk bangkit pun didengungkan para penggawa Green Force. ’’Ya, cuma kemenangan atas Madura United yang bisa menjadi kado spesial bagi pemain, ofisial, dan Bonek,’’ kata bek Persebaya M. Syaifuddin.
Djadjang senada dengan pemainnya. Pelatih yang akrab disapa Djanur itu berharap agar anak asuhnya bisa melupakan segala beban. ’’Mudahmudahan kami bisa bangkit walaupun cukup berat. Saya ingin menampilkan performa Persebaya yang bagus seperti akhir musim lalu atau saat Piala Presiden,’’ kata Djanur.
Persoalannya, tim tamu datang dengan kepercayaan diri tinggi. Madura United merupakan pemuncak Liga 1 saat ini. Mereka juga menjadi tim paling agresif dengan torehan sembilan gol dari tiga laga. Madura United juga bisa menurunkan hampir seluruh amunisi terbaiknya. Praktis, hanya Zah Rahan Krangar yang masih menepi karena cedera.
Lini depan Madura United pun makin menakutkan seiring dengan garangnya performa Alberto Goncalves dan Andik Vermansah. Keduanya tampil on fire saat timnas membantai Vanuatu 6-0 (15/6). Beto saat itu mencetak empat gol dan Andik mencatatkan empat assist.
Pelatih Madura United Dejan Antonic juga penasaran dengan rekor tak pernah menang melawan Persebaya. Meski mantan pemain Green Force, Dejan menyatakan tak peduli. ’’Memang, saya juga merasakan emosi (dengan ulang tahun Persebaya). Tetapi, saya harus profesional untuk dapat result positif,’’ terang pelatih asal Serbia itu.
’’Berulang-ulang kami ingin memutus rekor (tak pernah menang) tersebut. Kami hanya bisa menunggu waktunya dan sekarang Madura United harus mengambil, menciptakan waktu itu sendiri. Kami sudah kalah dua kali kemarin (di Piala Presiden, Red). Sekarang kami harus menang,’’ tegas Dejan.
Dejan mengatakan, memang trofi Piala Indonesia diincarnya musim ini. ’’Target kami sebenarnya adalah bisa lebih baik daripada musim lalu. Kalau ada kesempatan dapat trofi, pasti akan kami kejar. Itu penting buat kami,’’ tegas mantan pelatih Borneo FC itu.