Abadikan Yang Nyaris Hilang
Bikin Scarf Sekaligus Kampanye Sayangi Biota Laut
SURABAYA – Kekayaan hewan di laut Indonesia sangat beragam. Namun, karena terlalu sering dieksploitasi, binatang-binatang itu terancam punah. Misalnya, penyu leatherback sea yang populasinya kian menipis karena sering diburu. Ada pula yang keberadaannya terancam karena kelalaian manusia seperti paus-paus yang beberapa kali terdampar dan mati di pantai karena mengonsumsi plastik di lautan.
Hal itu mendorong crafter, Paulina Tjandrawibawa, menyuarakan keprihatinannya melalui kehadiran ornamen hewan laut dalam seri terbaru scarf karyanya. Menurut perempuan yang sudah lama mengagumi binatangbinatang laut tersebut, edukasi diperlukan bagi masyarakat untuk menyelamatkan hewan di laut.
”Scarf dengan ornamen binatang yang hampir punah ini bisa sekaligus membuat
aware masyarakat bila keadaan laut negara kita semakin miris. Agar pemburuan hewan laut bisa berkurang,” tuturnya. Selain itu, dia ingin masyarakat lebih mencintai kekayaan Indonesia dengan tidak semena-mena terhadap lingkungan. ”Misalnya, mengurangi sampah plastik agar hewan-hewan laut bisa terselamatkan,” tuturnya.
Selain kedua hewan itu, ada hewan unik seperti octopus coconut yang dihadirkan Paulina. Hewan tersebut memiliki kebiasaan unik, yakni membawa tempurung kelapa sebagai pelindung dari hewan pemangsa. ”Ada pula motif hewan nudibranchs dan nautilus,” papar wanita 35 tahun itu. Dia ingin melalui scarf tersebut, masyarakat bisa lebih mengetahui binatang laut yang belum banyak dikenal.
Total terdapat 13 jenis hewan laut Indonesia di dalam satu scarf. Gambargambar hewan tersebut disederhanakan dan diberi warna yang menarik. ”Selain itu, di badan-badan hewannya, saya beri motif-motif batik agar memperkenalkan budaya Indonesia,” ucap 100 finalis terbaik dalam The Big Start Indonesia season 2 pada 2017 itu.
Dia menjelaskan, seluruh motif tersebut dicetak pada berbagai jenis kain. Misalnya, kain ultra fine voile, silky satin, dan kain serat organik viscose. Kain-kain tersebut cocok dipadupadankan dalam berbagai macam penampilan.
Melalui scarf tersebut, Paulina juga akan berkolaborasi dengan organisasi dan komunitas di bidang keselamatan lingkungan. Dia ingin menyumbangkan hasil penjualannya untuk menyelamatkan lingkungan. ”Saat ini masih mencari organisasi dan komunitasnya,” tegasnya.