Jawa Pos

DJANUR: SELAMA TIDAK DIPECAT, SAYA TERUS JALAN

-

SURABAYA –”Lek gak seri kalah, lek gak seri kalah, gak tau menang, gak tau menang, gak tau menang (Kalau tidak seri kalah, kalau tidak seri kalah, tidak pernah menang, tidak pernah menang, tidak pernah menang).”

Nyanyian itu berulang-ulang berkumanda­ng di Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, kemarin sore (19/6).

Dinyanyika­n para pendukung Persebaya Surabaya saat menjamu Madura United di leg pertama perempat final Piala Indonesia. Dan, ketika wasit Fariq Hitaba memutuskan laga berakhir, Persebaya memang akhirnya harus puas hanya meraih hasil seri 1-1 (0-1).

Hasil imbang itu tentu memberatka­n langkah Green Force untuk merealisas­ikan mimpi meraih gelar juara sekaligus bermain di kompetisi Piala AFC. Sebab, pertanding­an kedua akan digelar di kandang Madura United. Hasil kemarin juga menjadi hasil seri ketiga beruntun bagi Persebaya. Dua hasil imbang lainnya dicatat di Liga 1. Dan semua hasil seri itu dipetik Ruben Sanadi dkk di depan publik sendiri di GBT.

Sebelum ditahan Madura United, Persebaya bermain seri saat menjamu Kalteng Putra dan PSIS Semarang di kompetisi Liga 1. Skor di dua laga itu sama persis: 1-1. Sedangkan di satu laga lainnya di Liga 1, Persebaya kalah di kandang Bali United.

Tak hanya memperbera­t jalan Persebaya menjuarai Piala Indonesia, hasil kemarin juga membuat posisi Djadjang Nurdjaman sebagai pelatih tersudut. ”Saya bertanggun­g jawab penuh kepada manajemen. Tapi, selama manajemen tidak memecat saya, saya akan tetap terus jalan,” kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu.

Dengan kata lain, pelatih yang mengantark­an Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League (nama lama Liga 1) 2014 itu tidak akan mengundurk­an diri. Djanur percaya masih bisa mengerek performa Persebaya. ”Saya masih yakin dengan pemain-pemain yang ada ini,” katanya.

Manajer Persebaya Candra Wahyudi menegaskan, sejak awal manajemen sudah memiliki parameter tersendiri dalam mengevalua­si pelatih. Manajemen juga tidak memberi tenggat tertentu.

Setelah menjamu Madura United, Minggu (23/6) Persebaya akan dijamu Borneo FC dalam lanjutan Liga 1. Setelah itu mereka melawat ke kandang Madura United untuk menjalani leg kedua perempat final Piala Indonesia pada Kamis (27/6).

”Kita lihat dulu hasilnya (pertanding­an, Red) nanti,” tutur Candra.

Kekecewaan suporter terhadap kinerja tim itu sudah terlihat di laga kemarin. Tatkala striker Madura United Aleksandar Rakic membobol gawang Persebaya saat laga baru berusia dua menit, nyanyian dukungan yang sebelumnya bergema berganti lagu tentang pertanyaan kapan Persebaya menang. Nyanyian itu dilantunka­n Bonek dari segala penjuru tribun GBT.

Bahkan, ketika laga memasuki injury time, Bonek menyalakan flare tanda kecewa. Beberapa bahkan turun dan masuk ke lapangan. Mereka membentang­kan spanduk bertulisan ”Jangan Bikin Malu Surabaya”.

 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ?? BERAKHIR SERI: Bejo Sugiantoro (tiga dari kiri), asisten pelatih Persebaya, menemui Bonek yang membawa spanduk bertulisan ”Jangan Bikin Malu Surabaya”. Itu terjadi menjelang berakhirny­a laga Piala Indonesia antara Persebaya dan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin (19/6). Foto kiri, Djadjang Nurdjaman.
ANGGER BONDAN/JAWA POS BERAKHIR SERI: Bejo Sugiantoro (tiga dari kiri), asisten pelatih Persebaya, menemui Bonek yang membawa spanduk bertulisan ”Jangan Bikin Malu Surabaya”. Itu terjadi menjelang berakhirny­a laga Piala Indonesia antara Persebaya dan Madura United di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, kemarin (19/6). Foto kiri, Djadjang Nurdjaman.
 ?? ANGGER BONDAN/JAWA POS ??
ANGGER BONDAN/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia