Benahi Data Pemilih Jelang Pilkada Serentak
SURABAYA – Data pemilih menjadi persoalan krusial di Jatim menjelang pelaksanaan pilkada serentak tahun depan. Hal itu berkaca dari berbagai temuan masalah yang muncul pada pelaksanaan Pemilu 2019 April lalu. Mulai validitas, cakupan, hingga sebaran di TPS.
’’Untuk sektor data pemilih memang cukup banyak yang perlu diperbaiki,’’ kata Komisioner KPU Jatim Nurul Amalia.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah masih banyaknya pemilih yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT). Hal itu terlihat dari bertambahnya jumlah pemilih yang masuk daftar pemilih khusus (DPK) di berbagai kabupaten/kota di Jatim.
Dalam pemilu lalu, KPU Jatim menetapkan 10.298 pemilih dalam DPK yang bersebar di 26 kabupaten/kota. Namun, saat pemungutan suara, jumlah pemilih khusus itu membengkak. Diprediksi mencapai lebih dari 40 ribu. Bahkan, di sejumlah daerah, jumlah DPK-nya cukup besar. Misalnya, di Malang (19.225 pemilih) atau di Banyuwangi (22.406 pemilih).
Problem lain adalah masih adanya potensi pemilih yang masuk kategori tak memenuhi syarat (TMS) karena berbagai faktor. Mulai elemen datanya belum v al id 100 persen hingga peralihan status .’’ Karena itu, akan dilakukan pemutakhiran data pemilih,’’ katanya.