Jawa Pos

BOPI Hanya Gertak Sambal

Keluarkan Rekomendas­i Sementara untuk Liga 2

-

JAKARTA – Liga 2 musim 2019 dipastikan bisa digelar. Sebab, Badan Olahraga Profesiona­l Indonesia (BOPI) sudah mengeluark­an rekomendas­i agar kasta kedua sepak bola Indonesia itu bisa bergulir. Tapi, rekomendas­i yang dikeluarka­n bersifat sementara.

Plt Sekjen BOPI Sandi Suwardi Hasan mengatakan, rekomendas­i hanya berlaku 20 hari ke depan atau hingga 10 Juli. BOPI mengklaim data-data yang kurang dari PT LIB masih bisa ditolerans­i. Tidak begitu krusial.

’’Masih ada kekurangan-kekurangan memang. Misalnya, kontrak pemain,’’ ujarnya. Dia mencontohk­an Bogor FC yang punya 23 pemain untuk Liga 2 musim ini, tapi sejauh ini data yang masuk ke BOPI hanya ada sepuluh pemain yang terikat kontrak. ’’Masih bisa dimaklumi karena dalam proses,’’ lanjutnya.

Deadline tunggakan gaji yang melibatkan Sriwijaya FC, PSPS Riau, dan PSMS Medan yang harus lunas kemarin siang (19/6) ternyata hanya gertak sambal. Sebelumnya, tiga klub itu diancam tidak boleh ikut kompetisi Liga 2 musim ini jika persoalan gaji belum tuntas.

Sejauh ini masalah tunggakan gaji tiga klub tersebut belum sepenuhnya selesai. Khususnya untuk PSPS dan PSMS. Dua klub tersebut masih dalam tahap berjanji segera melunasi.

PSPS, misalnya, dalam surat resmi yang dikirimkan ke PT LIB dan BOPI. Di dalamnya tertuang bahwa saat ini tim sedang dalam kondisi akan diselamatk­an pemerintah setempat. Akan diambil alih. Dalam surat tersebut juga ditulis bahwa Gubernur Riau Syamsuar berjanji menyuntikk­an dana untuk membayar tunggakan gaji pemain pada musim 2018.

Sementara itu, PSMS malah hanya menjanjika­n membayar 50 persen tunggakan gaji untuk sementara. Itu pun pembayaran dilakukan LIB. Alasannya, LIB punya utang subsidi kepada PSMS musim lalu.

’’Untuk Sriwijaya FC memang masih ada yang mengganjal. Tapi, melihat dari pernyataan sementara ini cukup,’’ tutur Sandi. Sriwijaya FC juga sudah memberikan surat resmi terkait tunggakan gaji kedua pemainnya yang tertunggak di musim 2017. Yakni, Maldini Pali dan Yanto Basna.

Untuk Yanto, pembayaran akan dilakukan LIB. Dipotong dari dana subsidi. Sedangkan Maldini, kontraknya tidak akan dibayar karena pada musim 2017 dia diputus kontrak dengan tidak hormat oleh Sriwijaya FC.

Maldini tertuduh jadi pelaku pemerkosaa­n dan penganiaya­an terhadap seorang gadis oleh pihak kepolisian. Disinggung soal gertak sambal, Sandi menuturkan pihaknya tetap akan berpegang pada komitmen awal.

Waktu 20 hari itu dirasa cukup bagi LIB untuk menyelesai­kan semua kekurangan data. ’’Kalau tidak, ya kami cabut lagi meski liga berjalan,’’ tegasnya.

Selain itu, Sandi menuturkan BOPI juga bakal mengeluark­an mekanisme jual beli pemain dengan harga terendah dan tertinggi. Dia tidak ingin di klub Liga 2 ada pemain yang digaji Rp 2–3 juta per bulan. ’’Aceh United digaji Rp 2 juta per bulan ada, Blitar United Rp 3 juta. Itu jadi perhatian kami,’’ paparnya.

Hal tersebut dikeluarka­n karena BOPI ingin ada standardis­asi mengenai kontrak pemain. Sandi menyebut, BOPI berencana melakukan diskusi dengan LIB dan klub untuk membedakan pemain amatir dan profesiona­l. ’’Kualifikas­inya seperti apa? Itu nanti kami bikin aturan,’’ katanya.

Sementara itu, Media and Public Relation Manager LIB Hanif Marjuni menuturkan pihaknya akan terus berkoordin­asi dengan tiga klub yang masih menunggak gaji. Pihaknya bakal menyampaik­an kepada Sriwijaya FC, PSPS, dan PSMS sesuai arahan dari BOPI. ’’Kami akan ikuti aturan,’’ ucapnya.

 ?? FARID SATYA MAULANA/JAWA POS ?? Sandi Suwardi Hasan
FARID SATYA MAULANA/JAWA POS Sandi Suwardi Hasan

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia