Jawa Pos

Pertemuan Pertama di Laga Resmi

-

MESKI tidak berada di bawah payung federasi kawasan yang sama, laga Uruguay versus Jepang sudah sering tersaji. Total kedua tim sudah bertemu tujuh kali dan pertemuan besok pagi (21/6) menjadi yang kedelapan. Baru di perjumpaan kedelapan inilah keduanya bertemu di ajang resmi.

Tujuh laga lain yang digelar pada periode 1985–2018 hanya berlevel uji coba internasio­nal. Uruguay untuk sementara memegang rekor 4 kali menang, 1 kali imbang, dan 2 kali kalah. Malah kekalahan Uruguay dari Jepang terjadi akhir tahun lalu. Ketika kedua negara bertemu di Stadion Saitama 16 Oktober 2018, Jepang secara mengejutka­n menang 4-3 atas juara dunia dua kali itu.

Nah, berkaca dari pertemuan terakhir melawan Jepang, bek kiri Uruguay Diego Laxalt sama sekali tak berani memandang remeh runner-up Piala Asia 2019 tersebut. Jepang, menurut Laxalt, adalah poros utama kekuatan sepak bola Asia. ”Tak ada sebutan laga mudah di Copa America ini.” tutur bek berusia 26 tahun itu kepada Deportes.

Gaya main individu-individu Jepang adalah agresif dengan intensitas berlari di lapangan yang cukup tinggi. ”Kita tak akan melihat pemain Jepang berjalan sedetik pun dalam 90 menit mereka di lapangan,” kata Laxalt.

Kiper Uruguay Fernando Muslera kepada TyC Sports berujar bahwa kekalahan besar Jepang saat melawan Cile (18/6), empat gol tanpa balas, tidak bisa dijadikan patokan kekuatan tim Samurai Biru. Justru, setelah kalah telak, spirit bangkit Jepang menjadi menakutkan. ”Kita tahu, pada beberapa laga, hasil akhir pertanding­an sering kali menipu. Mereka (Jepang, Red) tak kalah dengan mudah di tangan Cile,” tutur kiper yang membela Galatasara­y itu.

 ?? NELSON ALMEIDA/AFP ?? SEMANGAT ASIA: Kecepatan pemain Jepang Takefusa Kubo bisa menyulitka­n barisan pertahanan Uruguay.
NELSON ALMEIDA/AFP SEMANGAT ASIA: Kecepatan pemain Jepang Takefusa Kubo bisa menyulitka­n barisan pertahanan Uruguay.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia