Jawa Pos

Demi Transisi yang Mulus

-

BIRMINGHAM – Transisi dari turnamen lapangan tanah liat ke lapangan rumput disebut masa paling sulit bagi para petenis dunia untuk beradaptas­i. Nah, untuk menyongson­g Wimbledon 2019 pada 1–14 Juli, ada dua turnamen lapangan rumput yang bisa dijadikan persiapan terakhir bagi para petenis putri. Yakni, Birmingham Klasik dan Mallorca Terbuka. Pada dua turnamen itu, para petenis top dunia mencari transisi terbaik setelah berkompeti­si di lapangan tanah liat di Prancis Terbuka.

Pada Birmingham Klasik 2019, dua petenis putri peringkat teratas meramaikan persaingan. Mereka adalah Naomi Osaka dan Ashleigh Barty. Pada babak pertama, keduanya sukses melewati hadangan para pesaing. Osaka dipaksa bermain dalam tiga set 6-4, 4-6, 6-3 oleh Maria Sakkari (Yunani). Sebelumnya, di Prancis Terbuka, petenis nomor satu dunia itu gagal merengkuh gelar grand slam ketiganya setelah dijegal Katerina Siniakova (Republik Ceko) pada babak ketiga.

Sementara itu, jawara Prancis Terbuka Ashleigh Barty juga melakukan transisi mulus pada Birmingham Klasik 2019 dengan mengalahka­n delegasi Kroasia Donna Vekic 6-3, 6-4. Selanjutny­a, pada babak kedua, Barty menghadapi Jennifer Brady dari Amerika Serikat.

Setelah merengkuh gelar mayor pertama tahun ini di Prancis Terbuka, Barty sama sekali enggan terbebani. ’’Saya masih orang yangsamada­nsayamenco­bamempersi­apkan Wimbledon dengan cara yang sama,’’ ujarnya seperti dikutip Sky Sports.

 ?? DAVID DAVIES/PA WIRE ?? ADAPTASI: Petenis nomor satu dunia Naomi Osaka melakukan servis di ronde pertama Birmingham Klasik kala menghadapi Maria Sakkari (19/6).
DAVID DAVIES/PA WIRE ADAPTASI: Petenis nomor satu dunia Naomi Osaka melakukan servis di ronde pertama Birmingham Klasik kala menghadapi Maria Sakkari (19/6).

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia