Jawa Pos

Segera Kaji Lintasan KA Jalur Selatan

-

SURABAYA – Salah satu penyebab kemacetan lalu lintas di wilayah selatan Surabaya adalah lintasan sebidang. Kondisi tersebut mendorong pemkot mengkaji lintasan di jalur selatan. Yang dikaji, antara lain, lintasan sebidang di sekitar Jalan Ahmad Yani.

Proyek kajian itu masih memasuki tahap lelang. Nilai proyek mencapai Rp 229 juta. Berdasar data layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) pemkot, lelang dibuka pada 29 Mei lalu. Targetnya, akhir Agustus proyek mulai dilaksanak­an.

Pakar transporta­si ITS Haryo Sulistyars­o mengatakan, kajian menjadi elemen penting sebelum membuat kebijakan. Dia mengapresi­asi langkah pemkot yang membuka program tersebut. Hasil kajian akan menyebut penyebab kemacetan serta solusi yang bisa diterapkan. ’’Ini awal untuk mengatasi masalah,’’ katanya.

Jalan Ahmad Yani menjadi pintu masuk Kota Surabaya. Setiap hari, lalu lintas di sepanjang jalur tersebut sangat padat. Dulu, kualitas layanan Jalan Ahmad Yani sangat buruk. Setelah ada frontage road, ada peningkata­n kualitas layanan yang signifikan. ’’Utamanya jalur di sisi barat atau arah Sidoarjo menuju Surabaya,’’ jelas dia.

Meski begitu, masih ada titik-titik kemacetan yang perlu dicarikan jalan keluar. Misalnya, bundaran Dolog dan persimpang­an Jemursari serta persimpang­an Jagir Wonokromo.

Di antara beberapa lokasi tersebut, persimpang­an sebidang yang pernah ditangani pemkot adalah bundaran Dolog dan persimpang­an Jemursari. Dishub sempat menggelar uji coba rekayasa lalu lintas, tapi belum berhasil.

Kendaraan yang menuju Jalan Ahmad Yani diarahkan frontage road timur, lalu keluar di depan BRI Siwalanker­to. Uji coba tersebut belum mengurai kepadatan di sekitar Jemursari, Jemur Ngawinan, Jemur Andayani, dan bundaran Dolog. Hingga kini, belum ada rekayasa baru yang diterapkan di titik tersebut.

 ?? DIPTA WAHYU/JAWA POS ?? MEMBAHAYAK­AN: Lintasan tanpa palang di Kebonsari.
DIPTA WAHYU/JAWA POS MEMBAHAYAK­AN: Lintasan tanpa palang di Kebonsari.

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia