Jawa Pos

Kolaborasi Pemerintah dan Swasta, Libatkan 19 Pengembang

Underpass Mayjen Sungkono resmi beroperasi sejak 31 Mei lalu sebagai salah satu kado Hari Jadi Ke-726 Kota Surabaya. Sejak diresmikan, underpass yang menghubung­kan Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan HR Muhammad ini terpantau banyak dimanfaatk­an warga kota.

- Kurangi Antrean hingga 51,4 Persen

HARDIYANTI adalah salah seorang warga yang terbantu dengan adanya underpass Mayjen Sungkono. Kini, perjalanan dari rumahnya di kawasan Wonokromo menuju tempat kerjanya di Surabaya Barat menjadi lebih lancar. ’’Biasanya selalu terhambat di bundaran karena harus menunggu traffic light. Tapi sekarang jauh lebih lancar,” ujar ibu dua anak ini.

Fungsi utama underpass Mayjen Sungkono memang sebagai pengurai kemacetan akses dari dan menuju Surabaya Barat. Menurut Wali Kota Surabaya Tri Rismaharin­i, dengan arus lalu lintas yang lebih lancar, tentu akan berdampak positif, khususnya pada sektor pengembang­an ekonomi di kawasan tersebut. ’’Indeks Perekonomi­an di Surabaya selalu menunjukka­n kenaikan, seperti tahun ini. Saya berharap adanya pembanguna­n underpass ini mampu mengangkat perekonomi­an,” ungkap Risma.

Di samping itu, pembanguna­n underpass Mayjen Sungkono sejatinya punya makna yang lebih dalam. Pasalnya, proyek itu terealisas­i dari urunan 19 pengembang atau dengan kata lain dibangun tanpa dana APBD Kota Surabaya.

Hal itu merupakan wujud nyata kolaborasi antara pemerintah dan swasta. Kolaborasi tersebut terjalin karena adanya kepercayaa­n kepada pemerintah kota dalam membangun Surabaya.

Sekjen Real Estate Indonesia (REI) Nasional Paulus Totok menuturkan, sumbangsih pada lini infrastruk­tur menjadi hal yang selalu dipriorita­skan oleh para anggota REI. Untuk pembanguna­n underpass Mayjen Sungkono, para anggota REI mengumpulk­an dana hingga Rp 70 miliar guna merealisas­ikan proyek tersebut.

Paulus menyatakan pihaknya meyakini bahwa pembanguna­n tersebut tak akan sia-sia. ”Surabaya punya prospek yang sangat baik di berbagai lini, termasuk properti. Kami, para investor, meyakini bahwa wilayah barat juga sangat potensial dan proyeknya paling besar,” ungkapnya.

Hal tersebut senada dengan yang disampaika­n oleh Ketua DPD Persatuan REI Jawa Timur Danny Wahid. Menurutnya, underpass membawa hal positif bagi banyak pihak termasuk end user dan masyarakat luas. Danny yakin bahwa underpass itu bakal menjadi embrio yang baik untuk masa depan.

’’Ke depan, kami berharap ini akan jadi motivasi bagi pihak lain untuk turut andil dalam memajukan Kota Surabaya,” ungkapnya.

Kepala Badan Perencanaa­n Pembanguna­n Kota (Bappeko) Surabaya Eri Cahyadi mengungkap­kan, jalur underpass tersebut memiliki panjang hingga 450 meter dan lebar jalur 16,8 meter. Sementara itu untuk kelandaian jalan sekitar 3 persen dan jarak lantai jalan ke overpass 4,2 meter.

”Meski sempat terkendela beberapa faktor seperti kondisi cuaca hujan dan adanya jaringan pipa PDAM, namun underpass bisa diselesaik­an dengan baik dan tepat waktu,” ungkapnya.

Kepala Dinas Perhubunga­n Surabaya Irvan Wahyudraja­d menambahka­n, sebelum dibangun underpass, bundaran Satelit memiliki empat titik simpang, namun kini hanya ada dua simpang. Titik simpang yang berkurang, meminimalk­an jumlah traffic light. Hal itu membuat waktu tempuh makin singkat. Sebelumnya, untuk menuju Jalan HR Muhammad dari Jalan Mayjen Sungkono dibutuhkan waktu tempuh 10 menit. Kini, hanya membutuhka­n waktu dua menit.

”Underpass ini bisa mengurangi 51,4 persen panjang antrean pada simpang bundaran Satelit sehingga kemacetan juga bakal berkurang,” ungkapnya.

Menyambut dibukanya underpass, Dishub Surabaya juga telah melakukan konsep manajemen dan rekayasa lalu lintas operasiona­l kawasan underpass Satelit Jalan Mayjen Sungkono. Pelebaran telah dilakukan di Jalan Mayjen Sungkono dan Jalan HR. Muhammad untuk memberikan jalan masuk bagi kendaraan menuju underpass. Tujuannya, menghindar­i antrean kendaraan yang hendak melalui underpass atau overpass. Irvan juga menjelaska­n bahwa pihaknya telah memasang empat buah titik kamera CCTV di lokasi tersebut.

 ??  ?? URAI KEPADATAN: Underpass Mayjen Sungkono memiliki tingkat efektivita­s sampai 30 persen. Dengan mengurangi kemacetan, nilai perekonomi­an makin meningkat. Infrastruk­tur ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan 19 pengembang. YUYUNG ABDI/JAWA POS
URAI KEPADATAN: Underpass Mayjen Sungkono memiliki tingkat efektivita­s sampai 30 persen. Dengan mengurangi kemacetan, nilai perekonomi­an makin meningkat. Infrastruk­tur ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan 19 pengembang. YUYUNG ABDI/JAWA POS
 ??  ??

Newspapers in Indonesian

Newspapers from Indonesia